Nasional

Kiai Buchori di Mata Nasida Ria

Kam, 17 Mei 2018 | 05:30 WIB

Kiai Buchori di Mata Nasida Ria

KH Buchori Masruri (foto: istimewa)

Semarang, NU Online
Diakui bahwa salah satu faktor kunci kesuksesan dan ketenaran Nasida Ria Semarang di percaturan blantika musik kasidah indonesia adalah pemilihan materi lagu lagu yang menarik dan matang dari para musisi dan pencipta lagu kasidah yang handal.

Sejak dari pertama kemunculannya, Nasida Ria tak bisa dilepaskan dari nama HM Zain, pendiri sekaligus kreatifator group ini, melalui tangan dingin bapak HM Zain inilah Nasida Ria berhasil dengan gemilang mengepakkan sayapnya menjadi group qasidah moderen nomor wahid di Indonesia.

Dengan berbasis irama lagu padang pasir aliran Mishri yang di padupadankan dengan lirik-lirik berbahasa Indonesia, serta dibumbui dengan permainan bas dan gitar electric, menjadikan lagu-lagu Nasida Ria punya keunikan tersendiri dimata penggemarnya.

Dengan lagu lagu ciptaan HM Zain, Nasida Ria terus berkreasi, hingga akhirnya muncul seorang pencipta lagu handal asal Semarang yaitu KH Ahmad Bukhori Masruri dengan lagu Perdamaian, dari sinilah awal meroketnya nama Nasida Ria Lagu Perdamaian menjadi hits di mana-mana, baik tayang di media televisi [TVRI dalam acara musik Aneka Ria Safari] maupun mengudara di radio radio seluruh indonesia, sebagaimana dikutip pada laman qasidahinbox.blogspot.co.id

Bahkan pada acara-acara resmi juga selalu diperdengarkan di instansi pemerintahan maupun acara hajatan di pelosok pelosok desa. Hingga yang paling populer ketika lagu Perdamaian dirilis ulang oleh grup band papan atas GIGI dan menjadi single hits yang luar biasa.

Drs KH Bukhori Masruri adalah seorang da'i/penceramah di kota Semarang yang sempat berdomisili di Jakarta, yang dengan alasan tertentu nama beliau disamarkan/di ganti dengan nama Abu Ali Haedar diambil dari nama putra pertamanya seperti yang tertulis di cover kaset album Nasida Ria.

Beberapa karya fenomenal dari Kiai Bukhori diantaranya adalah Perdamaian, Dunia Dalam Berita, Damailah Palestina, Tahun 2000, Merdeka Membangun. Kemudian Masjid Tua, Wartawan Ratu Dunia, Lingkungan Hidup, dan masih banyak lagi. 

Kiai Bukhori yang dalam kesehariannya hidup yang sangat sederhana, telah dipanggil menghadap Allah SWT, hari ini Kamis (17/5) bertepatan tanggal 1 Ramadhan 1439 Hijriyah. Menurut rencana jenazah akan dimakamkan nanti sore sehabis shalat Asar di Semarang, Inna lillahi wa inna ilaihi rajiun. (Red: Muiz)