Kiai Said: Keadilan dapat Terwujud Jika Pemimpin Berpegang pada Al-Qur'an
NU Online · Kamis, 16 Mei 2019 | 00:30 WIB
Pengasuh Pesantren Luhur Al-Tsaqafah KH Said Aqil Siroj menegaskan bahwa keadilan di dunia dapat terwujud jika seorang hakim atau pemimpin berpegang teguh pada Al-Qur'an.
"Ini harus yakin ini. Hakim, kepala pengadilan bisa adil kalau cara berpikir, bersumber, jiwanya bernafskan pada Al-Qur'an," kata Kiai Said saat mengisi pengajian Kitab Kasidah Burdah di Pesantren Luhur Al-Tsaqafah Ciganjur, Jakarta Selatan, Rabu (15/5).
Sebaliknya, menurut Kiai Said, jika hakim atau pemimpin tidak mengenal Al-Qur'an, maka dalam memutuskan suatu perkara berpotensi dzalim atau menyimpang.
"Maka satu-satunya sumber keadilan adalah Al-Qur'an," jelasnya.
Namun demikian, sambung Kiai Said, dengan pemimpin atau hakim berpegang teguh pada Al-Qur'an bukan berarti negaranya harus menjadi negara Islam. "Yang penting Al-Qur'an diamalkan. Negara itu tetap negara kebangsaan, Pancasila, tapi Al-Qur'an harus diamalkan," ucapnya.
Kiai alumnus Universitas Ummul Qura Makkah, Arab Saudi itu lebih memilih substansi atau nilai-nilai dalam Islam seperti jujur, saling menolong, bersama-sama mengentaskan kemiskinan dan membangun pendidikan, serta menjalani kehidupan dengan rukun.
"Itu sudah islam itu. Jadi kamu (kalau) jadi hakim harus adil walau pun (Indonesia) bukan negara Islam, tapi kamu jadi hakim, berarti kamu sudah menjalankan Al-Qur'an," ucapnya.
Pada kesempatan itu, Kiai Said juga mengemukakan bahwa nama itu ada empat macam: nama dan kelakuannya sama-sama baik, namanya baik tetapi kelakuannya jelek, namanya jelek tetapi kelakuannya jelek, dan namanya jelek tetapi kelakuannya baik.
"Syukur-syukur namanya Muhammad bin Abdullah kelakuannya bagus, itu syukur-syukur. Namanya Aisyah, Khodijah, alimah, Hafidah, Muthi'ah akhlaknya baik, yaitu nama dan hakikatnya sama, daripada namanya bagus, tapi hakikatnya jelek," ucapnya. (Husni Sahal/Muhammad Faizin)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Refleksi Akhir Safar, Songsong Datangnya Maulid
2
Gaji dan Tunjangan yang Terlalu Besar Jadi Sorotan, Ketua DPR: Tolong Awasi Kinerja Kami
3
KPK Tetapkan Wamenaker Immanuel Ebenezer dan 10 Orang Lain sebagai Tersangka Dugaan Pemerasan Sertifikat K3
4
LF PBNU Rilis Data Hilal Jelang Rabiul Awal 1447 H
5
Prabowo Minta Proses Hukum Berjalan Sepenuhnya untuk Wamenaker yang Kena OTT KPK
6
Pemerintah Berencana Tambah Utang Rp781,9 Triliun, tapi Abaikan Efisiensi Anggaran
Terkini
Lihat Semua