Jakarta, NU Online
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menggelar tasyakur atas berlangsungnya Pemilu dengan aman, tenang, damai dengan potong tumpeng di Gedung PBNU lantai 8, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta.
Sebelum pemotongan tumpeng oleh Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar, Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj menjelaskan bahwa hal itu merupakan ekspresi dari Islam Nusantara. "Tumpeng Islam Nusantara," katanya.
Dalam tumpeng, lauk-pauk paling banyak terdapat di bawah. Hal tersebut menunjukkan bahwa masyarakat di kelas bawah dan menengah sejahtera.
Hal tersebut tidak mengenyampingkan para konglomerat. Mereka juga mendapat bagian. Hal tersebut digambarkan dalam bentuk adanya lauk juga di bagian atas tumpeng.
Paling penting, semuanya sejahtera. "Menimbulkan kesejahteraan kemakmuran bangsa Indonesia," katanya.
Di samping itu, Kiai Said mengungkapkan bahwa sesuatu yang ada 'tu'nya memiliki kekuatan luar biasa, seperti Tuhan, dan lain-lain. "Tumpeng, wah luar biasa," ujarnya.
Potongan tumpeng Rais Aam Kiai Miftach itu diserahkan kepada Mustasyar PBNU KH Ma'ruf Amin.
Pemilu 2019 yang berlangsung aman, tenang, dan damai patut disyukuri karena dapat menunjukkan kepada dunia internasional bahwa Islam dan demokrasi bisa berjalan beriringan.
"Kita semua bersyukur kita mampu menunjukkan kepada dunia internasional Islam Indonesia berhasil membangun sistem demokrasi yang baik," katanya. (Syakir NF/Abdullah Alawi)