Nasional KIRAB SATU NEGERI

Kirab Satu Negeri Merajut Kain Kebangsaan yang Kusut

Rab, 10 Oktober 2018 | 11:00 WIB

Blitar, NU Online
Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Blitar, Jawa Timur sangat mengapresiasi Kirab Satu Negeri (KSN) yang digagas Pimpinan Pusat (PP) Gerakan Pemuda (GP) Ansor dan Banser. Langkah ini sebagai  upaya merajut kain kebangsaan yang mulai kusut.

"Di tengah rongrongan sekelompok kecil orang atas Bhineka Tunggal Ika, Negara Kesatuan Republik Indonesia, UUD 1945 dan Pancasila, juga kemelut negara Islam di luar Indonesia, agama dijadikan komoditas politik dan mayoritas masyarakat hanya diam. Maka aksi oleh GP Ansor ini menemukan momentumya,” kata Wakil Ketua PCNU Blitar, HM Arif Faizin, Selasa (9/10) malam.  Hal tersebut disampaikannya saat menyambut kehadiran tim 17 KSN Zona Rote di Graha NU Kabupaten Blitar.

GP Ansor, lanjut dosen Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Tulungagung Jawa Timur itu harus siap merajut kembali kain kebangsaan yang sudah mulai kusut tersebut.

Di Blitar, selain ziarah di  makam proklamator Bung Karno, tim KSN juga menggelar dialog kebangsaan yang menampilkan tiga pembicara. Mereka adalah Kasatkornase Banser H Alfa Isneini, Ketua Rijalul Ansor Kabupaten Blitar, Gus Billy dan Kalpores Blitar.

Pada kempatan itu, Alfa Isnaeni menyampaikan bahwa KSN membawa sejumlah misi. Satu di antaranya, membangkitkan semangat nasionalisme.

"Indonesia adalah negara dengan keberagamannya. Perbedaan suku, ras, agama dan bahasa membuat menjadikan masyarakat saling tenggang rasa,"' katanya. Hal senada juga disampaikan Gus Billy dan diamini Kapolres.

Menurutnya, GP Ansor dan Banser meneguhkan sikap untuk berkeliling Indonesia melalui KSN. Hal itu demi membangkitkan kembali nilai kebangsaan," tambah Billy. 

Setelah istirahat semalam di Graha NU Blitar, Rabu (10/10) pagi rombongan tim 17 KSN berangkat menuju Kabupaten Tulungagung. Keberangkatan mereka dilepas oleh Bupati Blitar H.Riyanto dan diiringi group srum band Banser Blitar. 

Selama dalam perjalanan  tim mendapat sambutan luar biasa dari warga. Tepat pukul 10.WIB rombongan tiba di kota marmer Tulungagung. (Imam Kusnin Ahmad/Ibnu Nawawi)