Kitab Kuning sebagai Kurikulum Ma'had Aly
Rab, 24 Juli 2019 | 23:30 WIB
Hal ini seperti yang dijelaskan dalam Peraturan Menteri Agama RI Nomor 71 Tahun 2015 tentang Ma'had Aly, pada pasal 11 yang menyatakan bahwa kurikulum Ma'had Aly harus mampu mendorong mahasantri untuk memahami dan menghayati kitab kuning secara mendalam.
Penelitian yang dilakukan oleh Badan Penelitian Pengembangan Pendidikan dan Pelatihan (Balitbang Diklat) Kemenag RI pada tahun 2018 tentang pengembangan Ma'had Aly yang dilaksanakan di 25 Ma'had Aly di Indonesia, menyimpulkan bahwa sebagian besar Ma'had Aly telah menunjukkan karakter pendidikan tinggi khas pesantren, terutama pada penguatan kajian kitab kuning dan tradisi keilmuan.
Kitab kuning dengan berbagai fans keilmuanya digunakan sebagai rujukan dalam pembelajaran. Seperti kitab Fatul Qorib, Fatul Muin, Fatul Wahhab dan Ianatul Tholibin yang merupakan referensi wajib di Ma'had Aly yang mengambil Progam Studi Fiqih dan Usul Fiqih.
Diharapkan juga bahwa para mahasantri untuk bisa melakukan pembacaan kembali terhadap kitab kuning yang merupakan warisan abad pertengahan untuk dikontekstualkan dengan abad modern ini. Karena tanpa adanya pembacaan kembali terhadap kitab kuning ini, para mahasantri hanya akan berpangkutangan dan hanya akan melakukan taklid kepada pemikiran ulama yang lalu tanpa melakukan pembaharuan dan menghasilkan hal yang baru.
Penulis: Ahmad Khalwani
Editor: Kendi Setiawan
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Menata Pola Hidup Positif Pasca-Ramadhan
2
Membatalkan Puasa Syawal karena Disuguhi Hidangan saat Bertamu, Bagaimana Hukumnya?
3
Khutbah Jumat: Meraih Pahala Berlimpah dengan Puasa Syawal
4
Khutbah Jumat: Syawal, Menjalin Silaturahmi dan Memperkokoh Persatuan Bangsa
5
Hukum Mengulang Akad Nikah karena Grogi
6
Tellasan Topak, Tradisi Perayaan Lebaran Ketupat di Madura pada 8 Syawal
Terkini
Lihat Semua