Nasional

Konfernas Digelar 23 Juli, Rais Aam PBNU Harapkan Aksi Nyata HPN Gerakkan Ekonomi Nahdliyin

Kam, 24 Februari 2022 | 14:30 WIB

Konfernas Digelar 23 Juli, Rais Aam PBNU Harapkan Aksi Nyata HPN Gerakkan Ekonomi Nahdliyin

Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar dan Ketua Himpunan Pengusaha Nahdliyin (HPN) Abdul Kholik (kanan ke kiri).

Jakarta, NU Online

Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Miftachul Akhyar meminta Himpunan Pengusaha Nahdliyin (HPN) menjadi motor penggerak ekonomi kaum Nahdliyin melalui berbagai aktivitas bisnis dalam rangka membangun industri kecil menengah yang merupakan basis warga NU.   


Forum permusyawaratan Konferensi Nasional (Konfernas) HPN yang akan digelar pada 23 Juli 2022 mendatang harus mampu merumuskan program konkret, penempatan, dan sinergi antarnahdliyin yang harus dijalankan HPN demi membangun gerakan ekonomi umat. Hal ini disampaikan oleh Rais Aam PBNU saat menerima kunjungan Ketua Umum DPP HPN, Abdul Kholik di Jakarta, Rabu (23/2) malam. 


Lebih lanjut, Kiai Miftach menekankan adanya aksi nyata dalam menentukan program ekonomi dan bisnis tidak hanya menumpuk dokumen nota kesepahaman (MoU) tanpa ada realisasi yang bisa langsung dirasakan kelompok Usaha Kecil Menengah (UKM) warga NU di bawah. "Rancang dan rumuskan segera, koordinasikan dan laporkan ke Ketua Umum PBNU karena kebijakan ekonomi sedang disusun oleh jajaran pengurus tanfidziyah," jelasnya. 


Sebelumnya, Abdul Kholik menyampaikan laporan kepada Kiai Miftach seputar sejarah pendirian HPN sebagai asosiasi para pengusaha penerus gerakan Nahdlatut Tujjar yang digagas KH Wahab Chasbullah pada 1918. Disampaikan juga, posisi legal HPN sebagai asosiasi yang didirikan oleh para masyayikh dan  syuriyah PBNU, di antaranya Alm KH Sahal Mahfudz, KH Mustofa Bisri, KH Said Aqil Siroj, KH As'ad Said Ali, dan KH Agoes Ali Masyhuri. Hingga kini HPN berkembang cukup menggemberikan di 28 provinsi dan 150 Kabupaten/Kota dengan sekitar 2 juta anggota pengusaha di seluruh Indonesia.


"Kami laporkan juga tentang ukhuwah dan transaksi bisnis antar anggota HPN yang sudah mulai terjalin," imbuh founder dan CEO Azet Surya, salah satu perusahaan energi Solar Cell pertama di Indonesia ini. 


Kholik juga melaporkan program digital end to end yang sedang dijalankan saat ini, dan bukan hanya aplikasi, demi mewadahi kebutuhan ekonomi digital nahdliyin dan mendorong pengusaha HPN menjadi terdepan di teknologi digital.


"Salah satunya, program kemitraan pembangunan infrastruktur internet cepat berteknologi 5G yang sedang dijalankan HPN bersama mitra yang diharapkan akan menjadi bisnis digital terdepan untuk para usahawan HPN," tegasnya. 


Kholik juga menjelaskan mundurnya Konfernas yang semula dijadwalkan 22 Pebruari karena tingginya kembali kasus covid19, termasuk Yogyakarta yang akan menjadi lokasi permusyawaratan, sekaligus mengundang Rais Aam dan jajaran pimpinan PBNU pada perhelatan Konfernas yang akan digelar pada 23 Juli 2022 mendatang. 


Kepada Kholik, Rais Aam PBNU memaklumi pengunduran karena alasan Covid-19 tersebut sebagaimana Muktamar NU juga diundur satu tahun demi keselamatan bersama. Lebih lanjut, Rais Aam mengingatkan HPN sebagai organisasi pengusaha untuk tidak terlalu tajam dalam persaingan di konferensi sebagaimana terjadi di dunia politik, dan hendaknya mendahulukan membangun silaturahmi.


Editor: Syakir NF