Nasional

Konflik Israel-Palestina Terus Jadi Perhatian Bangsa hingga Terwujud Kemerdekaan Palestina

Sen, 21 Juni 2021 | 15:30 WIB

Konflik Israel-Palestina Terus Jadi Perhatian Bangsa hingga Terwujud Kemerdekaan Palestina

Sumbangan bangsa Indonesia melalui NU Care-LAZISNU untuk warga Palestina. (Foto: NU Care-LAZISNU)

Jakarta, NU Online

Konflik Israel-Palestina terus menjadi perhatian seluruh bangsa termasuk bangsa Indonesia. Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri RI, Abdul Kadir Jailani menyatakan Konflik Israel-Palestina akan terus menjadi perhatian bangsa Indonesia sampai kemerdekaan Palestina berhasil diwujudkan. 


Hal ini disampaikan Kadir pada webinar Proyeksi Masa Depan Hubungan Palestina-Israel dan Posisi Indonesia, Senin (21/6) sore. Pihaknya menegaskan bahwa dukungan kepada kemerdekaan Palestina merupakan amanat konstitusi Indonesia sekaligus jantung politik luar negeri Indonesia.


Ia mengutip pernyataan Presiden Soekarno, "Selama kemerdekaan bangsa Palestina belum diserahkan kepada orang Palestina maka selama itu pula bangsa Indonesia berdiri menentang penjajahan Israel."


Sikap Indonesia sampai detik ini terhadap konflik Israel-Palestina tetap konsisten dan terus menyerukan kepada masyarakat Internasional terutama kepada PBB untuk menghentikan berbagai aksi kekerasan dan militer.


Lebih jauh ia mengatakan bahwa Indonesia akan terus melakukan perlindungan wilayah sipil untuk memonitor dan menjamin rakyat Palestina serta status komplek Al Haram Asy-syarif. 
Ia menjelaskan bahwa Indonesia akan terus mendorong negosiasi multilateral agar lebih kredibel berdasar solusi dua negara (Israel dan Palestina) dan sejalan dengan parameter internasional yang telah disepakati.


Senada dengan itu, Direktur Timur Tengah Kementerian Luar Negeri RI Bagus Hendraning Kobarsyih menerangkan posisi Pemerintah Indonesia terhadap konflik Israel-Palestina. Pertama, terus mendukung kemerdekaan Palestina berdasarkan konsep Two State Solution dengan Jerussalem Timur sebagai ibu kota Palestina.


Kedua, menghentikan genjatan senjata dan berbagai kekerasan di Palestina oleh Israel. Ketiga, menghentikan Agresi dan Okupasi Israel serta mendesak dibukanya jalur untuk bantuan kemanusiaan serta perlindungan bagi rakyat Palestina dan International Presencer di Al Quds dan Jerussalem.


Dalam kesempatan tersebut, Dosen sekaligus Tim Peneliti PRN Kemristek BRIN Fisip UI Agung Nurwijoyo mengatakan bahwa Indonesia punya sejarah panjang dalam menangani konflik Israel-Palestina termasuk dalam masalah kemanusiaan, HAM, politik, ekonomi dan aspek budaya. 

 

"Di Indonesia tidak hanya pemerintah saja yang memberikan perhatian besar terhadap konflik Israel-Palestina tetapi juga civil society termasuk dalam membangun kapasitas, memberikan beasiswa dan peningkatan ekonomi," pungkasnya.

 

Kontributor: Suci Amaliyah
Editor: Kendi Setiawan