Koperasi Yasmin Jadi Wadah Ekonomi Perempuan Muda NU dari Daerah hingga Dunia
NU Online · Sabtu, 24 Mei 2025 | 21:30 WIB

Ketum PP Fatayat NU, Margaret Aliyatul Maimunah saat pembukaan RAT 2025 Koperasi Yasmin di Grand Whiz Poins Simatupang, Jakarta, Jumat (23/5/2025). (Foto: PP Fatayat NU)
Anty Husnawati
Kontributor
Jakarta, NU Online
Pimpinan Pusat Fatayat Nahdlatul Ulama menegaskan komitmennya dalam membangun kemandirian ekonomi perempuan melalui penguatan Koperasi Induk Yasmin.
Hal ini disampaikan Ketua Umum PP Fatayat NU, Margaret Aliyatul Maimunah, dalam pembukaan Rapat Anggota Tahunan (RAT) 2025 Koperasi Yasmin di Grand Whiz Poins Simatupang, Jakarta, Jumat (23/5/2025).
Menurut Margaret, RAT ini merupakan penyelenggaraan yang ketiga selama dirinya memimpin Fatayat NU. Konsistensi tersebut menjadi bukti bahwa koperasi telah menjadi bagian penting dari strategi pemberdayaan perempuan muda NU di berbagai wilayah, bahkan hingga ke luar negeri.
“Jumlah peserta RAT tahun ini meningkat menjadi 65 orang dari berbagai wilayah di Indonesia, dibandingkan tahun lalu yang hanya diikuti 47 peserta. Ini pertanda bahwa koperasi Yasmin semakin dipercaya dan dibutuhkan oleh kader Fatayat,” ujarnya.
Ia menegaskan, koperasi bukan sekadar alat usaha, tetapi juga media pendidikan ekonomi dan solidaritas di antara anggota. Oleh karena itu, penguatan kelembagaan menjadi prioritas utama agar koperasi mampu menjawab tantangan zaman.
Margaret menyebut bahwa koperasi Yasmin perlu membuat terobosan dan strategi baru untuk memperluas jaringan usaha dan meningkatkan kontribusi terhadap kesejahteraan anggota. Hal ini dapat dilakukan dengan membuka kolaborasi bersama berbagai stakeholder.
“Kita perlu menjalin sinergi dengan banyak mitra kerja dan membuka diri seluas-luasnya untuk bertumbuh bersama. Koperasi harus jadi rumah besar yang terbuka dan menguntungkan bagi anggotanya,” tegas Margaret.
Ia juga berharap adanya pendampingan dari pemerintah, khususnya Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, agar koperasi Yasmin dapat tumbuh sesuai prinsip profesionalisme, transparansi, dan akuntabilitas.
“Kita ingin koperasi Yasmin bisa berdiri kuat secara kelembagaan dan taat pada aturan yang berlaku. Pemerintah punya peran strategis dalam hal ini, terutama dalam peningkatan kapasitas dan legalitas,” jelasnya.
Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia, Ahmad Zabadi, menyambut baik penyelenggaraan agenda tahunan ini. Menurutnya, RAT merupakan indikator penting bahwa koperasi masih aktif dan berjalan sesuai prinsip demokrasi ekonomi.
Baca Juga
Pembagian Sisa Hasil Usaha Koperasi
Ahmad Zabadi menilai NU memiliki modal sosial dan budaya yang kuat dalam mendukung sistem ekonomi berbasis kebersamaan. Koperasi Yasmin dapat menjadi pelopor koperasi syariah yang inklusif dan memberdayakan.
“Di lingkungan NU, kerja sama ekonomi sudah berlangsung lama melalui praktik syirkah muamalah. Ini menjadi cikal bakal koperasi syariah yang mengedepankan keadilan dan transparansi,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa koperasi perlu memperkuat kelembagaan dan skala usaha agar bisa berkembang lebih pesat. Salah satu kunci utamanya adalah manajemen yang tepat dan sumber daya manusia yang profesional.
“Harus ada the right man in the right place. Orang yang mengelola koperasi perlu sesuai keahlian agar pelayanan ke anggota optimal dan usaha koperasi tumbuh secara signifikan,” tegas Ahmad.
Menurutnya, Fatayat NU sebagai organisasi perempuan muda NU telah lama berkiprah dalam bidang sosial, pendidikan, perlindungan anak, dan pemberdayaan ekonomi. Koperasi Yasmin menjadi instrumen utama untuk menjalankan visi tersebut secara konkret.
Saat ini, lanjut Ahmad, jaringan Fatayat NU telah tersebar di 420 Pimpinan Cabang (kabupaten/kota), 37 Pimpinan Wilayah (provinsi), serta 18 Pimpinan Cabang Istimewa di luar negeri. Ini menjadi kekuatan besar untuk menopang pertumbuhan koperasi Yasmin dari akar rumput hingga level global.
Sementara itu, Ketua Koperasi Yasmin PP Fatayat NU, Nurul Mudrika, menyampaikan bahwa pihaknya terus berinovasi dalam menjawab kebutuhan anggota di berbagai daerah. Ia optimis koperasi Yasmin akan menjadi model koperasi perempuan yang berkelanjutan dan berdampak luas.
"Mengusung tema Bersama Koperasi Yasmin, Perempuan Tangguh, Ekonomi Tumbuh, RAT 2025 menjadi tonggak penting dalam memperkuat konsolidasi dan langkah strategis koperasi di tubuh Fatayat NU ke depan," tandasnya.
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Tujuh Amalan yang Terus Mengalir Pahalanya
2
Khutbah Jumat: Lima Ibadah Sosial yang Dirindukan Surga
3
Khutbah Jumat: Menyambut Idul Adha dengan Iman dan Syukur
4
Khutbah Jumat: Jangan Bawa Tujuan Duniawi ke Tanah Suci
5
Khutbah Jumat: Merajut Kebersamaan dengan Semangat Gotong Royong
6
Buka Workshop Jurnalistik Filantropi, Savic Ali Ajak Jurnalis Muda Teladani KH Mahfudz Siddiq
Terkini
Lihat Semua