Jakarta, NU Online
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho terus memberikan data terkait pembaruan jumlah korban akibat terjangan tsunami di Selat Sunda.
Sutopo mengungkapkan, data terkini korban tsunami yang terjadi di Banten dan Lampung ialah 168 orang meninggal, 750 orang luka-luka, dan 30 orang hilang. Selain itu, Sutopo menyatakan, tsunami ini mengakibatkan 556 rumah rusak, 9 hotel rusak berat, 60 warung rusak, 350 perahu atau kapal rusak serta puluhan kendaraan roda dua dan roda empat rusak.
“Data ini kemungkinan akan terus bertambah, mengingat daerah yang terdampak tsunami (Pandeglang, Serang, Lampung Selatan) belum terdata secara final,” terang Sutopo, Ahad (23/12) lewat keterangan persnya.
Dia menjelaskan, tidak ada peringatan dini tsunami susulan dari BMKG. Adanya sirine tsunami di Teluk Labuhan Kecamatan Labuhan Kabupaten Pandeglang yang tiba-tiba bunyi sendiri bukan dari aktivasi BMKG, BPBD.
“Kemungkinan ada kerusakan teknis sehingga bunyi sendiri. Masyarakat mengungsi mendengar sirine,” ungkapnya.
Menurut Sutopo, fenomena tsunami di Selat Sunda termasuk langka. Letusan Gunung Anak Krakatau juga tidak besar. Tremor menerus namun tidak ada frekuensi tinggi yang mencurigikan.
“Tidak ada gempa yang memicu tsunami saat itu. Itulah sulitnya menentukan penyebab tsunami di awal kejadian,” jelasnya.
Sementara itu, tim gabungan NU Peduli (LPBINU, LAZINU, LKNU, Banser, Pagar Nusa) bencana telah melakukan penyisiran dan evakuasi korban. Langkah ini melibatkan berbagai elemen termasuk BPBD Banten.
Sekretaris Lembaga Penaggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBINU) Yayah Ruchyati mengatakan, saat ini LPBINU mengirimkan tim relawan NU Peduli Bencana.
“Tim ini segera melakukan pencarian, evakuasi, asesmen, dan memberikan bantuan awal berupa makanan, nutrisi, air bersih, serta obat-obatan,” ucap Yayah.
Saat ini, Tim NU Peduli Bencana telah mengirimkan bantuan berupa bahan makanan, obat-obatan, pakaian, air bersih, dan fasilitas bantuan lainnya untuk korban berupa tenda, selimut, dan pakaian hygene kit. (Fathoni)