Nasional

Lagi, MUI Minta Duo Pesbukers Berhenti Tayang

NU Online  ·  Selasa, 28 Mei 2019 | 20:15 WIB

Jakarta, NU Online
Untuk kedua  kalinya  Majelis Ulama Indonesia (MUI) merekomedasikan tayangan Sahurnya Pesbukers dan  Pesbukers Ramadhan  di ANTV, dihentikan. Pasalnya, tontonan tersebut dinilai tidak menuntun meski diberi embel-embel Ramadhan.  Kontennya buruk, tidak sesuai dengan nafas Ramadhan.

Tahun lalu (2018), tayangan tersebut  sudah ‘diperingati’ untuk  berhenti tayang. Atau kalaupun  tetap bertahan tayang, wajib ada perbaikan di sana-sini . Tapi kenyataannya, tahun ini tetap tayang tanpa perubahan isi secara signifikan.

“Dalam catatan Tim Pemantau MUI, tayangan itu tiap tahun mendapat koreksi kritis dari MUI, dan sejak 2012 sudah berkali-kali memperoleh sanksi teguran dari KPI, namun tidak memperlihatkan perubahan berarti, hingga tahun ini,” tukas Ketua MUI Bidang Informasi dan Komunikasi, KH Masduki sebagaimaan rilis yang diterima NU Online, Selasa (28/5).

Menurutnya, manajemen ANTV  kurang tanggap terhadap seruan MUI. Sebab, tahun lalu MUI telah  merekomendasikan program tersebut  dan tiga program Ramadhan lainnya untuk tidak ditayangkan.  Ketiganya adalah Ramadhan di Rumah Uya (Trans 7), Brownis Sahur (Trans TV), dan Ngabuburit Happy (Trans TV).

“Ketiganya tahun ini (2019) sudah tidak tayang lagi. Tapi Sahurnya Pesbuker dan Pesbukers Ramadhan masih tayang juga, dan tetap dengan gaya konten yang tidak patut,” tambahnya.

Ia membeber  sejumlah adegan yang tidak laik  ditayangkan dalam  suasana Ramadhan. Diantaranya, dalam tayangan Pesbukers Ramadhan menjelang  buka puasa tanggal 15 Mei 2019,  di situ Raffi Ahmad dan Zaskia Gotik memperlihatkan adegan yang tidak patut, apalagi dalam program yang diberi tajuk Ramadhan.  Yaitu saat Raffi memeluk Zaskia, yang bukan istrinya, dari samping dan berkali-kali Raffi mencium tangan Zaskia Gotik.

Sedangkan Sahurnya Pesbukers yang tayang tiap pukul 02.00-04.30, diawali dengan tarian India, dan menghadirkan penari-penari India, yang meliuk-liukan badan, menonjolkan keseksian tubuhnya, dan dibawakan secara bersama oleh laki-laki dan perempuan.

“Tarian ini diikuti puluhan audience yang hadir di lokasi shooting dengan menghadirkan Caesar sebagai bintang joget. Ini tidak patut ditayangkan dalam acara sahur,” jelasnya.

KH Masduki mengakui bahwa sebagian masyarakat juga keberatan terhadap dua tayangan itu. Bahkan mereka mengadu lewat email MUI, dan meminta program Pesbukers Ramadhan dibubarkan.

Dikatakannya, langkah-langkah edukasi, penyamaan persepsi tentang standar etik tayangan TV,  telah dilakukan tiap menjelang Ramadhan oleh KPI (Komisi Penyiaran Indonesia) dan MUI, namun hasilnya juga nihil.

“Karena itu, MUI minta otoritas bidang penyiaran untuk menghentikan dua tayangan tersebut, mengingat tak terlihat adanya i’tikad baik untuk berbenah,” pungkasnya. (Red: Aryudi AR).