Jakarta, NU Online
“Jadi, harus ada, wajib hukumnya, wajib mugalladhah Lakpesdam memiliki program sendiri yang sesuai dengan amanat Mukmatar,” tegas H. Marsudi Syuhud, Sekjen Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), belum lama ini.
<>
Marsudi menyampaikan hal tersebut saat membuka Rapat Rencana Kegiatan dan Anggaran (RKA) PP Lakpesdam NU yang diselenggarakan di Jalan H Ramli Nomor 20A Tebet, Jakarta Selatan.
Hadir dalam acara tersebut Ketua PP Lakpesdam NU Yahya Ma’sum, Sekretaris PP Lakpesdam NU Lilis Nurul Husna, dan aktivis Lkpesdam lainnya seperti Ahmad Suaedy, Khamami Zada.
Wajib mughaladlah yang arti secara bahasanya adalah wajib yang berat merupakan istilah yang dimunculkan oleh Ketua Umum PBNU Dr. KH Said Aqil Siradj, sebagai penekanan akan pentingnya kesesuaian program tersebut. PP Lakpesdam NU memang bagian dari PBNU, sehingga program yang dijalankan adalah program PBNU.
Marsudi sangat mengapresiasi pendidikan-pendidian kenuan, di mana PP Lakpesdam NU terlibat, yang digawangi langsung oleh Wakil Ketua PBNU, KH As’ad Said Ali. “Ini memang amanat muktamar,” tandasnya.
Marsudi menilai kurikulum pendidikan NU di tingkat ranting menjadi sebuah terobosan yang sangat cerdas, karena sangat dibutuhkan untuk menggerakkan warga NU hingga ke akar, terutama di luar Jawa.
“Kalau di Jawa minimal sudah jalan, kalau di luar Jawa sekarang menjadi target utama pemberdayaan,” ungkap Marsudi.
Kontributor: Fathuri SR
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: 4 Huruf pada Kata ‘Haji’ untuk Motivasi Pergi ke Tanah Suci
2
Khutbah Jumat: Kuatkan Pendidikan di Era Perubahan Zaman
3
Laki-Laki Wajib Shalat Jamaah di Masjid?
4
Khutbah Jumat: 4 Syarat Sukses Tanam di Dunia, Panen di Akhirat
5
Khutbah Jumat: Memetik Hikmah dari Kisah Qarun
6
Mengapa Ulama Besar Kutip Hadits Dhaif? Ini Jawabannya
Terkini
Lihat Semua