Nasional NU PEDULI SULSEL

LAZISNU Ajak Nahdliyin Bantu Masyarakat Sulsel

Jum, 25 Januari 2019 | 10:00 WIB

Jakarta, NU Online
Ketua NU Care-LAZISNU, H Achmad Sudrajat mengatakan beberapa bencana yang telah terjadi di Indonesia sudah merupakan ketetapan dari Allah Swt. Usaha kita adalah membantu meringankan beban masyarakat terdampak bencana di mana pun berada.

Terkait dengan bencana yang melanda Sulawesi Selatan baru-baru ini dikatakannya bahwa Indonesia memanggil kita untuk berkhidmat dan berbagi rasa dalam apa pun. "Bantuan kepada warga terdampak bencana sebagai khidmat pengabdian kita kepada Allah, bangsa dan negara," ujarnya ditemui Kamis (24/1).

Adanya bencana alam, lanjutnya, merupakan tanda bahwa Allah memberikan kesempatan bagi kita membangun solidaritas. Kita sebagai anak bangsa wajib untuk memberikan yang terbaik, khususnya Nahdlatul Ulama. Oleh karena itu NU Care-LAZISNU mengajak masyarakat untuk memberikan bantuan, dan hal itu menjadi momentum untuk merekatkan pergerakan dan solidaritas dari sesama anggota Nahdlatul Ulama.

Bantuan untuk warga Sulawesi Selatan antara lain digalang melalui laman kitabisa.com/nupedulisulsel. Selain itu masyarakat juga dapat menghubungi kantor NU Care-LAZISNU di Gedung PBNU maupun melalui NU Care-LAZISNU di tingkat wilayah dan kabupaten.

"Kita membuktikan khidmat kita kepada bangsa, negara dan agama akan terus berlanjut dan berkesinambungan tiada lelah untuk mengabdi yang terbaik. Harapan kita kepada masyarakat yang lainnya mari kita jadikan ladang untuk kita berbagi kepada sesama dan memberikan yang terbaik kepada seluruh umat manusia," katanya.

Ia menyebutkan langkah-langkah untuk menangani bencana ini, pada tahap awal adalah asesmen, di mana tim berkoordinasi di lapangan agar program-program yang disalurkan jelas.

"Kita telah memiliki SOP dalam menangani bencana, tentunya agar tertata dengan baik dan teman-teman di Sulawesi Selatan saya kira telah memiliki pengalaman karena mereka juga sudah melakukan penanganan untuk warga Palu," imbuhnya.

Para relawan dari unsur-unsur NU seperti Banser, Pagar Nusa, PMII serta Banom dan lembaga NU lainnya, kata Ajat, sudah terlatih dan sudah berada di lokasi tak lama setelah kejadian bencana. Menurut data di lapangan, saat ini masyarakat di Sulawesi Selatan memerlukan kebutuhan dasar seperti bahan makanan dan selimut.

Seperti diberitakan sebelumnya bencana alam berupa bencana banjir, longsor, dan angin puting beliung di Sulawesi Selatan. Hingga hari ini, berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB korban meninggal sudah mencapai 59 orang meninggal dan 25 hilang.

Sebaran dampak bencana setiap kabupaten dan kota adalah sebagai berikut:

1. Jeneponto (banjir): 10 orang meninggal, 3 orang hilang, 51 rumah rusak (32 hanyut, 19 rusak berat).

2. Maros (banjir) : 4 orang meninggal, 1.200 orang terdampak, 251 orang mengungsi, 552 unit rumah terendam, 8.349 ha sawah, 1 fasilitas peribadatan.

3. Gowa (banjir dan longsor): 44 orang meninggal, 21 orang hilang, 46 luka, 2.121 mengungsi, 10 rumah rusak (5 rusak berat, 5 tertimbun), dan 1 jembatan rusak.

- Banjir : 30 orang meninggal, 20 orang hilang, 45 orang luka, 2.121 mengungsi, 10 rumah rusak (5 rusak berat, 5 tertimbun), 604 terendam, 1 jembatan

- Longsor : 14 orang meninggal, 1 orang hilang dan 1 luka.

4. Kota Makasar (banjir) : 2.942 orang terdampak, 1.000 orang mengungsi, 477 rumah terendam.
Soppeng (banjir) : 1.672 ha sawah terendam.

6. Wajo (banjir) : 2.454 orang terdampak, 2.010 rumah terendam, 16,2 Km Jalan, 1.855 Ha sawah, 9 jembatan, 10 fasilitas peribadatan, 20 fasilitas pendidikan, 5 fasilitas pemerintah.

7. Barru (banjir) : 2 unit pasar, 1 fasilitas pendidikan, 1 fasilitas pemerintahan

8. Pangkep (1 orang meninggal, 1 orang hilang, 28 rumah (1 rusak berat, 12 rusak ringan, 15 terendam, 1 fasilitas peribadatan, 1 fasilitas sekolah).

9. Sidrap (puting beliung) : 1 unit rumah rusak sedang.

10. Bantaeng (puting beliung) : 1 unit rumah rusak sedang

11. Takalar (banjir) : 1195 Rumah terendam.

12. Sinjai (puting beliung) : 2 rumah rusak.

13. Selayar (banjir) : 1 orang meninggal, 109 mengungsi.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPBP Sutopo Purwo Nugroho mengatakan untuk saar ini banjir sudah surut di beberapa wilayah. (Kendi Setiawan)