Nasional

LD PBNU Doakan Muktamar Ke-34 Berjalan Sukses

Sen, 29 November 2021 | 11:00 WIB

LD PBNU Doakan Muktamar Ke-34 Berjalan Sukses

LD PBNU Doakan Muktamar Ke-34 Berjalan Sukses. (Foto: Tangkapan layar)

Jakarta, NU Online
Lembaga Dakwah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LD PBNU) menggelar pembacaan istighatsah dan tahlil untuk mendoakan kesuksesan Muktamar ke-34 NU. Acara ini digelar secara terbatas di halaman gedung PBNU Jalan Kramat Raya 164, Jakarta Pusat, pada Ahad (28/11/2021) malam.


Usai maghrib, Wakil Ketua LD PBNU KH Misbahul Munir membuka acara ini dengan memimpin pembacaan kalimat-kalimat pujian dan dzikir kepada Allah. Tahmid, tasbih, tahlil, takbir, dan ayat-ayat Al-Qur’an tak henti-hentinya dibacakan secara berjamaah. Kemudian Kiai Misbah juga berkirim tawasul kepada para muassis atau pendiri NU. 


“Dengan berkah Al-Fatihah, dengan barokah zikir, dengan berkah istighatshah, dengan pembacaan shalawat Nabi, dengan berkah tahlil yang kita bacakan, untuk para muassis para pendiri NU, semoga kita semua diberi kesuksesan ya Allah, wabil khusus Muktamar yang ke-34 ini ya Allah. Diberi kelancaran, diberi keberkahan, diberi kedamaian, kesejukan, dan kesuksesan di dalam pelaksanaannya. Rabbana taqabbal minna bi hurmatil fatihah,” ucap Kiai Misbah dilanjut membaca Al-Fatihah bersama-sama.


Mengingat pandemi Covid-19 di Indonesia belum usai, melalui pembacaan Ratibul Haddad, Al-Fatihah, surat Tabarak atau Mulk, Kiai Misbah pun berharap agar bangsa Indonesia segera diselamatkan oleh Allah dari segala marabahaya, bencana, dan penyakit. 


“Kabulkan hajat kami, selamatkan kami, selamatkan keluarga kami, dari segala marabahaya dan bencana, khususnya bangsa Indonesia. Jauhkan dari segala marabahaya dan penyakit. Rabbana taqabbal minna bi hurmatil fatihah,” ujar Pengasuh Pondok Pesantren Ilmu Qur’an Al-Misbah Jakarta itu. 


Selanjutnya, Kiai Misbah mengajak jamaah, baik yang hadir langsung di halaman Gedung PBNU maupun yang mengikuti acara ini secara virtual agar sama-sama bertawasul kepada para awliya’ atau wali Allah dengan membacakan Ibadallah Rijalallah


“Mari kita bertawasul dengan para awliya’, dengan para orang-orang shaleh, ya Allah kabulkan hajat kami. Mohon kepada para jamaah yang hadir di tempat ini, juga yang hadir melalui online, kanal-kanal media sosial, mohon aminkan dari rumah masing-masing. Kita membaca tawasul kepada para awliya’, membaca Ibadallah Rijalallah,” ucapnya. 


Pembacaan tawasul Ibadallah Rijalallah ini diakhiri Kiai Misbah dengan membaca QS As-Shaffat ayat 180-182 atau doa selamat dunia dan akhirat, sebanyak tiga kali berturut-turut. Lalu ditutup dengan pembacaan surat Al-Fatihah. 


Ia berharap melalui pembacaan Al-Fatihah dan dzikir-dzikir yang dilantunkan, Allah memberikan kesembuhan kepada orang-orang yang sedang sakit. Orang-orang yang memiliki masalah juga didoakan agar segera diberi jalan keluar dari segala persoalan yang dihadapi.


Kiai Misbah juga berdoa agar Allah melimpahkan rezeki yang banyak, halal, dan penuh dengan keberkahan, serta menganugerahi anak-anak yang shaleh dan shalehah. Tak lupa, secara khusus Kiai Misbah mendoakan NU.


“Kuatkan iman dan Islam kami. Berkahi Jamiyah Nahdlatul Ulama, jauhkan dari segala fitnah ya Allah. Rabbana taqabbalna minna bi hurmatil fatihah,” ujar Direktur Aswaja Center PBNU itu.


Acara ditutup sebentar karena tiba waktu isya. Lalu pembacaan maulid, istighatsah, dan tahlil kembali dibuka setelah shalat isya berjamaah di Masjid An-Nahdlah.


Sekretaris LD PBNU KH M Bukhori Muslim menjelaskan, agenda istighatsah yang rutin dilaksanakan pada setiap bulan itu, kini menjadi istimewa. Biasanya, istighatsah digelar pada setiap Rabu terakhir. Namun semalam, istighatsah diselenggarakan pada Ahad terakhir bulan November. 


“Kita punya hajat besar, hajat yaitu Muktamar ke-34 yang akan dilaksanakan di Provinsi Lampung, maka kita malam ini mengadakan istighatsah. Kita memohon agar Allah mengirimkan rahmat, berkah, dan pertolongan. Bahkan mengirimkan malaikat untuk melindungi para pemimpin kita, para masyayikh kita, sehingga mendapatkan pertolongan, lindungan, dan ma’unah dari Allah,” ujar Kiai Bukhori.


Ia menjelaskan bahwa orang NU itu tidak hanya berjuang secara lahir tetapi juga berdoa dengan batin. Istighatsah merupakan upaya batiniyah dalam rangka memohon kepada Allah agar menurunkan berbagai pertolongan. 


“Mudah-mudahan bangsa kita umumnya, dan khususnya NU, para masyayikh kita, para pendiri NU, semuanya dirahmati dan diberkahi Allah, serta senantiasa membimbing kita sebagai warga NU sehingga terus mengikuti apa yang digariskan oleh para pendiri NU,” katanya.


“Mudah-mudahan dengan istighatsah ini menjadikan sebab muktamar NU diberkahi, dirahmati, diberikan pertolongan oleh Allah, berjalan lancar tidak apa pun halangan. Kalau pun ada apa-apa, Allah akan melindunginya,” imbuh Kiai Bukhori.


Untuk diketahui, pembacaan maulid Nabi dipimpin oleh Santri PPIQ Al-Misbah Jakarta, istighatsah dipimpin Kiai Misbah, dan tahlil dipimpin KH Abdul Muiz Ali. Acara yang ditayangkan melalui kanal Youtube TVNU ini diakhiri dengan pembacaan doa penutup oleh KH Qasim Arsadani. 


Pewarta: Aru Lego Triono
Editor: Syamsul Arifin