Nasional

Lima Hal Penting dalam Merefleksikan Hari Pahlawan

Jum, 11 November 2016 | 12:30 WIB

Jakarta, NU Online
Hari Pahlawan yang diperingati setiap tahun pada 10 November memberikan kesan bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai para pejuangnya. Namun demikian, nilai-nilai kepahlawanan yang ada dalam diri para pemuda dan bangsa Indonesia mengalami krisis.

Dalam hal ini, Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Strategis Bangsa (LKSB) Abdul Ghopur dalam diskusi, Kamis (10/11) di Gedung PBNU memberikan 5 hal penting yang perlu direnungkan dalam memperingati Hari Pahlawan.

Berikut lima hal tersebut:

1. Mempertahankan dan menegakkan kembali kedaulatan negara kesatuan republik Indonesia merdeka dari rongrongan pihak manapun! 

2. Menghindari mental dan sikap individualistis dan eksklusif yang mengarah pada pengkhianatan dasar negara dan cita-cita luhur para pendiri bangsa yang telah gugur menumpahkan darah, jiwa dan raga demi kemerdekaan Republik Indonesia.

3. Peristiwa perang 10 Nopember 1945 dalam rangka mempertahankan kemerdekaan republik Indonesia yang baru merdeka adalah nyata dari hasil ijtihad para ulama NU melalui “Resolusi Jihad NU” 22 Oktober 1945. Dan, sebagai rasa hormat dan terimakasih yang tak terkira dari generasi penerusnya, maka tonggak bersejarah itu wajib dihormati, dan senantiasa diingat serta ditanamkan kembali dalam sanubari, diteladani dan diamalkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

4. Semangat heroisme dan rela mengorbankan segalanya dari para perintis dan pendiri bangsa patut bahkan wajib dihormati setinggi-tingginya oleh generasi penerus dan pelurus bangsa dalam bentuk menjaga dan merawat persatuan dan kesatuan bangsa dengan sikap saling tolong-menolong, berbagi dan mengasihi sesamanya.

5. Bahwa Bhinneka Tunggal Ika, Pancasila dan Proklamasi 17 Agustus 1945 adalah fakta sejarah bangsa Indonesia yang tidak dapat diingkari dan wajib kita jaga dan rawat, setia sekaligus menolak segala bentuk radikalisme dan paham yang bereserangan dengan Pancasila.

(Fathoni)