Nasional

LP Ma’arif NU Gelar Evaluasi POP SMP, Ini Harapan Wasekjen PBNU 

Sab, 25 Maret 2023 | 20:30 WIB

LP Ma’arif NU Gelar Evaluasi POP SMP, Ini Harapan Wasekjen PBNU 

Hari pertama kegiatan Evaluasi Pembelajaran Literasi Numerasi Program Organisasi Penggerak (POP) untuk tingkat SMP di Hotel Muria, Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (25/3/2023). (Foto: istimewa)

Semarang, NU Online
Lembaga Pendidikan Ma’arif Pengurus Besar Nahdlatul Ulama menggelar Evaluasi Pembelajaran Literasi Numerasi Program Organisasi Penggerak (POP) untuk tingkat SMP di Hotel Muria, Semarang, Jawa Tengah. 


Pada kegiatan yang dilaksanakan 2 hari yakni Sabtu dan Ahad, 25-26 Maret 2023, Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) KH Lukman Hakim mengungkapkan bahwa latar belakang digulirkannya POP adalah karena rendahnya kualitas guru secara nasional. Ia menyebut sekitar 1,6 juta guru yang mengikuti uji kompetensi mendapatkan hasil di bawah standar. 


Kondisi ini menjadi tantangan tersendiri dan harus dijawab oleh LP Ma’arif. Terlebih saat ini kurang lebih 200 juta masyarakat Indonesia sudah terhubung dengan internet. "Sedikit banyak akan dan pasti akan terganggu dengan suguhan-suguhan dari internet," ungkapnya dalam keterangan tertulis yang diterima NU Online, Sabtu (25/3/2023).


Seorang guru saat ini dan ke depan, menurutnya harus paham tentang perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya media sosial. Selain perlu adanya lembaga Pendidikan NU yang menjadi pilot bagi lembaga pendidkan lain di lingkungan NU itu sendiri. 

 

“Pendidikan karakter paling sulit untuk diberikan kepada peserta didik dan hal ini sudah digeluti oleh NU terutama di LP Ma’arif NU PBNU, Guru Ma’arif diharapkan menjadi yang terdepan dari segala bidang,” ungkapnya.


Terkait dengan evaluasi POP ini menurutnya sangat penting karena menjadi proses identifikasi untuk mengukur dan menilai apakah suatu kegiatan atau program yang dilaksanakan sesuai dengan perencanaan atau tujuan yang ingin dicapai. Evaluasi menurutnya sangat dibutuhkan dalam berbagai bidang kehidupan manusia sehingga meningkatkan efektivitas dan produktivitas, baik dalam lingkup individu, kelompok, maupun lingkungan kerja. 


“Evaluasi dilakukan bukan tanpa tujuan, tetapi ada hal-hal yang ingin dicapai melalui kegiatan ini,” paparnya. 


Ia menyebutkan terdapat beberapa tujuan evaluasi program POP, yaitu:

  1. Untuk mengetahui seberapa baik tingkat penguasaan para pendidik di LP Maarif NU PBNU terhadap kompetensi yang telah ditetapkan
  2. Untuk mengetahui apa saja kesulitan yang dialami para pendidik di LP Ma’arif NU PBNU dalam kegiatannya yang kemudian dapat dilakukan diagnosa dan kemungkinan memberikan remedial teaching
  3. Untuk mengetahui tingkat efisiensi dan efektivitas suatu metode, media, dan sumber daya lainnya dalam melaksanakan POP SMP ini
  4. Sebagai umpan balik dan informasi penting bagi pelaksana evaluasi untuk memperbaiki kekurangan yang ada di mana hal tersebut dapat dijadikan sebagai acuan dalam mengambil keputusan di masa mendatang.
 

Sementara Pengurus LP Ma’arif NU PBNU KH Muhammad Idris menyatakan bahwa momen evaluasi ini menjadi target terwujudnya inkubasi pendidikan NU dalam kontribusinya untuk negara.


"Pendidikan di LP Ma’arif, harus diseriusi betul, mulai dari manajemen branding, karena kesan pertama impression menjadi hal yang utama walau bukan yang pertama dilihat orang," ungkapnya.


Dengan begitu, lembaga pendidikan yang bermutu dapat didiseminasikan kepada lembaga pendidikan lainnya di sekitar NU.


Pewarta: Muhammad Faizin
Editor: Kendi Setiawan