Nasional

LP Ma'arif PBNU Dorong Peningkatan Profesionalisme Guru Lewat Literasi dan Numerasi

Jum, 24 Februari 2023 | 13:00 WIB

LP Ma'arif PBNU Dorong Peningkatan Profesionalisme Guru Lewat Literasi dan Numerasi

Ketua LP Ma’arif PBNU Muhammad Ali Ramdhani menyampaikan sambutan di kegiatan Penguatan Pendidikan Literasi dan Numerasi bagi kepala sekolah dan guru di bawah Satuan Pendidikan LP Ma’arif NU, di Bandung, Kamis (23/2/2023). (Foto: Dok. LP Ma'arif NU)

Jakarta, NU Online
Lembaga Pendidikan (LP) Ma’arif PBNU kembali menyelenggarakan Penguatan Pendidikan Literasi dan Numerasi bagi kepala sekolah dan guru di bawah Satuan Pendidikan LP Ma’arif NU. Tercatat, sebanyak 253 guru dan kepala sekolah dari berbagai daerah di Jawa Barat mengikuti kegiatan ini secara luring pada 23-27 Februari 2023 di Kota Bandung.

 

Ketua LP Ma’arif PBNU Muhammad Ali Ramdhani mengatakan, pelatihan ini menjadi bagian dari upaya peningkatan kapasitas dan profesionalisme pendidikan di lingkungan LP Ma’arif NU. Pada titik ini, sikap diri untuk terus menjadi individu pembelajar mutlak dijalankan dalam upaya peningkatan kapasitas dan profesionalisme.

 

Dhani, demikian sapaan akrabnya, menilai, para pembelajar adalah pemilik masa depan sesungguhnya.

 

“Dari belajar kita hidup, dan dari hidup kita belajar. Kita paham, berdasar aforisme luhur dan ujaran bijak, bahwa orang yang terpelajar hanyalah pemilik masa lalu, sementara orang yang terus berkehendak untuk belajar adalah pemilik masa depan,” ungkapnya saat memberikan arahan di Bandung, Kamis (23/02/2023).

 

Ia juga menerangkan, pendidikan pada dasarnya ingin mengubah komunitas menuju masyarakat yang lebih baik. Salah satu upayanya adalah dengan mengadaptasi model-model pendidikan agar senantiasa relevan dengan dinamika zaman.

 

"Agar para guru memiliki ketangguhan dan kompetensi yang harus dipertajam, kualifikasi yang harus dipenuhi tetapi dia juga harus memiliki ketangguhan dan menganggap dirinya sebagai teladan," ucap Dhani.

 

“Kekuatan kata-kata guru dapat mempengaruhi sikap, cara berfikir bagi siswa sehingga guru harus memiliki prediksi di masa depan yang semuanya itu harus dengan kemampuan literasi dan numerik,” lanjutnya.

 

Ia menambahkan, orang yang mampu menguasai dunia saat ini karena memiliki kemampuan literasi dan numerasi yang luar biasa sehingga mampu memprediksi masa depan.

 

Selain kompetensi literasi dan numerasi, guru juga harus menjadi teladan. Sebab guru memiliki tanggung jawab terhadap pembangunan attitude dan moral spiritual anak didiknya.

 

“Kata-kata guru adalah ilmu, perilaku guru adalah teladan,” tegas Guru Besar UIN Bandung ini.

 

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa pendidikan di LP Ma’arif NU, tidak hanya bagian dari transfer pengetahuan saja. Lebih dari itu, pendidikan juga harus dapat menginternalisaikan nilai-nilai moral dan keagamaan.

 

"Fungsi guru adalah dia yang menjadi fasilitator, dia yang menjadi penyaring, dia yang menjadi penjamin dari sebuah ilmu,” tandasnya.

 

Hadir dalam kegiatan ini di antaranya: Dinas  Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat yang di Wakili Kasubag TU UPTD Tikomdik Disdik Jabar,  H Satari,  Ketua LP Ma'arif NU PWNU Jawa Barat Hj Ifa Faizah Rohmah, Wakil Ketua LP Ma'arif NU Mujiburrohman dan Ketua Program POP Ma'arif NU Suardi, serta Sekretaris LP Ma’arif NU Harianto Oghie.

 

Pewarta: Syifa Arrahmah
Editor: Aiz Luthfi