Organisasi Penggerak Pendidikan Harus Punya Kekuatan Jejaring Berbasis ICT
Selasa, 2 November 2021 | 14:30 WIB
Aru Lego Triono
Kontributor
Jakarta, NU Online
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Bidang Pendidikan H Hanif Saha Ghofur mendorong agar para penggerak pendidikan harus punya kekuatan jejaring berbasis ICT (information and communication technology) atau teknologi informasi dan teknologi (TIK).
Hal itu disampaikan karena pembelajaran pendidikan ke depan, sudah sangat berubah yang dimulai sejak pandemi Covid-19 saat ini. Pembelajaran yang semula dilakukan secara tatap muka di kelas dan target capaiannya pun jelas, kini berubah seiring hadirnya era digital.
“Target-target kurikulum dulunya sudah jelas. Tetapi dengan kondisi pandemi ini ada perubahan luar biasa, maka yang terjadi adalah target kurikulum itu harus direvisi karena capaian-capaiannya sudah tidak seperti pada masa-masa sebelumnya,” kata Hanif dalam Peluncuran Program Organisasi Penggerak (POP) Tingkat SMP kerja sama LP Ma’arif NU-Kemendikbudristek RI, di Gedung PBNU Jalan Kramat Raya 164 Jakarta Pusat, Selasa (2/11/2021).
Ia mengatakan bahwa di dalam dunia pendidikan saat ini, banyak target kurikulum yang tidak tercapai sehingga guru hanya sekadar mengawal segala sesuatu yang sudah menjadi kemampuan dari anak didik.
“Itu sekarang harus diperkuat dengan literasi, harus diperkuat dengan POP ini, sehingga apa target-target capaian pembelajaran tidak turun karena pandemi, tetapi justru harus diperkuat. Kegiatan pembelajaran sekarang berubah dan harus terus diperkuat, yaitu pembelajaran melalui e-learning itu,” katanya.
Karena itu, terdapat dua hal penting di dunia pendidikan masa depan. Pertama, kata Hanif, penggerak pendidikan harus memiliki kekuatan jejaring. Kedua, harus berbasis ICT. Ke depan, para penggerak pendidikan sudah tidak lagi bergerak secara fisik tetapi harus bergerak berbasis jejaring dan penguasaan ICT.
“Dua hal itu penting untuk memperkuat gerakan organisasi penggerak. Alhamdulillah, saya bangga dan turut mengapresiasi POP ini,” tegas Hanif.
Menurutnya, kalau organisasi penggerak pendidikan terus mengoptimalisasi kekuatan jejaring dan ICT maka akan meningkatkan perbaikan mutu pembelajaran di Indonesia. Bahkan, target-target manajemen yang harus dicapai LP Ma’arif NU pun ke depan akan meningkat lebih signifikan.
“Insyaallah LP Ma’arif ke depan, mungkin juga akan menambah bukan hanya pada tingkat SD dan SMP, tapi juga POP pada tingkat SMA. Inilah kekuatan penggerak yang nantinya harus memiliki penguatan jejaring dan berbasis ICT,” terang Hanif.
Ia juga menjelaskan tiga cara agar efektivitas manajerial pendidikan bisa tercapai. Pertama, mengintegrasikan seluruh proses pembelajaran atau kegiatan manajerial. Menurut Hanif, dalam situasi sulit seperti pandemi Covid-19 ini semua hal harus disatukan.
“Sesuatu yang bisa diintegrasikan maka harus diintegrasikan, satukan saja. Karena dalam situasi seperti ini, beban biaya akan meningkat. Tuntutan untuk pembelajaran dengan biaya mahal akan semakin meningkat. Penting bagi kita untuk memperkuat integrasi proses itu,” katanya.
Kedua, efektivitas manajerial pendidikan itu akan terbangun dengan baik apabila ada sharing atau pembagian sumber daya. Ketiga, seluruh kegiatan pembelajaran harus diperkuat dengan berbasis ICT.
“Dengan begitu, insyaallah akan memperkuat efisiensi sekaligus memperkuat efektivitas manajerialnya. Jadi efektivitas itu terkait dengan sumber daya. Itulah hal penting yang perlu ke depan diperkuat terus supaya program-program LP Ma’arif NU ini capaian-capaiannya semakin signifikan,” pungkas Hanif.
Diketahui, pada kesempatan ini hadir Ketua PP LP Ma’arif NU H Arifin Junaidi, Direktur POP SMP LP Ma’arif NU Wardi Tanjung, serta Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK) Kemendikbudristek Iwan Syahril. Para pengurus LP Ma’arif NU di seluruh tingkatan wilayah dan cabang se-Indonesia pun menghadiri peluncuran POP Tingkat SMP ini secara virtual.
Pewarta: Aru Lego Triono
Editor: Aiz Luthfi
Terpopuler
1
Pertemuan KH Hasyim Muzadi dengan Komandan Hizbullah Sayyid Hassan Nasrallah
2
Cara Mengingatkan Anak yang Berisik ketika Khutbah Jumat
3
Kirim 20 Santri ke Amerika Serikat, Dirjen Pendis Dorong Pesantren Kejar Kemajuan
4
Imam Masjid Nabawi Madinah Puji Perkembangan Ilmu Keislaman di Pesantren NU
5
Ini Makna dan Filosofi Logo Hari Santri 2024
6
Hari Santri 2024, Ketua PBNU Ingatkan untuk Terus Berjuang Isi Kemerdekaan
Terkini
Lihat Semua