Nasional

M. Nuh Usulkan Materi Wakaf Masuk ke Dalam Kurikulum

Kam, 5 Juli 2018 | 15:35 WIB

Jakarta, NU Online
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Mohammad Nuh menyinggung perlunya memasukkan kurikulum yang membahas wakaf dalam kurikulum pendidikan.

"Kami nitip masukkan wakaf," ujar M. Nuh dalam acara FGD penguatan kurikulum 2013 dalam menumbuhkan Islam Wasathiyah di PBNU Jakarta, Kamis (5/7).

Menurutnya, wakaf memiliki nilai lebih dibandingkan dengan infaq dan sedekah. Infaq dan sedekah mempunyai perbedaan dengan wakaf. Jika infaq dan sedekah hanya sebatas membagikan dari sesuatu yang berhasil dikumpulkan. 

Siswa yang memahami dan mengamalkan nilai-nilai wakaf, akan mendapatkan pelajaran bagaimana mengelolanya. Itu sebabnya, para pengelola zakat terdiri dari orang-orang pintar atau bisnismen yang memiliki kemampuan mengelola harta yang tida sedikit.

"Pelajaran wakaf bukan hanya teori tapi praktik" kata M. Nuh yang juga Ketua Badan Wakaf Indonesia.

Dalam kesempatan serupa, Nuh juga meminta kepada Ma'arif NU agar berkoordinasi secara ketat dengan Kementerian Agama (Kemenag) sebagai salah satu lembaga negara yang juga menyebarkan Islam Wasathiyah dengan memasukkan nilai-nilai tersebut ke sekolah.

Nuh hadir dalam acara LP Maarif NU yang digelar di Gedung PBNU lantai 8 jakarta Pusat. Acara ini bertujuan membahas penguatan Islam Washatiyah dalam kurikulum 2013.

"FGD ini sangat penting, mudah-mudahan dapat memetakan mana yang perlu dipetakan sehingga punya cara yang sistematik," tuturnya. (Ahmad Rozali/Fathoni)