Nasional

Ma’arif NU Perluas Program Inovasi di Sejumlah Madrasah di Jatim  

Ahad, 22 Desember 2019 | 13:00 WIB

Ma’arif NU Perluas Program Inovasi di Sejumlah Madrasah di Jatim  

Ketua PP LP Ma’arif NU, KH Zainal Arifin Junaidi di gedung PWNU Jawa Timur. (Foto: NU Online/Rof Maulana)

Surabaya, NU Online
Upaya meningkatkan kualitas mutu pendidikan Islam di lingkup Nahdlatul Ulama terus dilakukan. Pengurus Pusat (PP) Lembaga Pendidikan (LP) Ma’arif Nahdlatul Ulama menggelar acara dengan tema ‘Unjuk Prestasi dan Deseminasi Program Inovasi LP Ma’arif NU Program Literasi – Numerasi di Provinsi Jawa Timur’. 
 
Acara yang digelar selama dua hari di aula Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur ini mengundang kepala sekolah dan guru dari 30 madrasah di 3 kabupaten, seperti Sidoarjo, Sumenep, dan Pasuruan.
 
Dalam penutupan acara ini, Ketua PP LP Ma’arif NU, KH Zainal Arifin Junaidi menyampaikan beberapa pencapaiannya dalam melakukan program yang belum berjalan setengah tahun itu. 
 
“Keberhasilan itu dinilai dari beberapa pihak yang mengatakan bahwa  LP Ma’arif NU meningkat signifikan dalam pembaruan bidang pendidikan, baik di sekolah maupun pondok pesantren,” katanya, Ahad (22/12). 
 
Meski begitu, KH Arifin mengaku sempat kesulitan melaksanakan program yang dimulai Juli lalu tersebut. Untuk mencapai program baru ini,  dirinya harus mengubah mindset banyak pihak, yaitu orang tua murid, masyarakat, serta guru.
 
“Maindset orang tua murid dan masyarakat itu kan menganggap belajar itu ya di kelas, lalu gurunya yang bicara (ceramah). Kalau begini dikiranya main-main saja. Tetapi untuk mengubah maindset itu LP Ma’arif bisa melakukannya dengan cepat,” ungkapnya. 
 
Demikian pula maindset guru, yang selama ini harus menyiapkan peralatan sebagai media pembelajaran. 
 
“Tapi guru-guru sekarang mengatakan lebih enak mengajar dengan metode pembelajaran dari program inovasi,” kata Kiai Arifin.
 
Baginya, hal teknis itulah yang mendukung keberhasilan LP Ma’arif melaksanakan program inovasi. Ia ingin progamnya bisa berkembang lebih luas lagi. Karena dari 3 cabang yang melaksanakan piloting semuanya akan ikut mengembangkan. 
 
Seperti di Pasuruan, jelas akan dikembangkan ke seluruh kabupaten tersebut, meski sekarang masih di satu kecamatan. Kemudian Sidoarjo, akan dibicarakan lebih lanjut dengan pengurus PP LP Ma’arif NU untuk bisa diterapkan di seluruh daerah Sidoarjo. Sementara Sumenep kini dikemkembangkan di dua kecamatan lain. 
 
“Saya berharap inovasi ini lebih terbuka lagi, dan dengan pencapaian LP Ma’arif NU yang mereka nilai bagus ini tambah luas daerahnya,” pungkasnya. 
 
 
Kontributor: Rof Maulana
Editor: Ibnu Nawawi