Nasional

Malam Ini, Santri dan Aktivis Gelar Doa Tujuh Hari Wafatnya Gus Im

Kam, 6 Agustus 2020 | 10:30 WIB

Malam Ini, Santri dan Aktivis Gelar Doa Tujuh Hari Wafatnya Gus Im

Ungkapan bela sungkawa atas wafatnya KH Hasyim Wahid (Gus Im) berjajar di Ciganjur. (Foto: NU Online/Musthofa Asrori)

Jakarta, NU Online
Menjelang acara tahlilan untuk mengenang tujuh hari berpulangnya KH Hasyim Wahid (Gus Im) malam ini, Kamis (6/8), santri dan aktivis sudah berdatangan ke kediaman Ketua Yayasan KH A Wahid Hasyim, Arif Rahman Hamid, di mana jenazah Gus Im disemayamkan sebelum dibawa ke Jombang Jawa Timur, pekan lalu.


Mereka bersama warga menggelar semaan Al-Qur’an di rumah tersebut di Jl Warung Sila No 8, Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan, sejak pagi.


Rencananya, acara tahlil tujuh hari wafatnya Gus Im akan dilakukan usai shalat Isya. "Nanti malam tidak ada pembacaan Yasin, karena sudah masuk di takhtiman. Jadi, nanti langsung tahlil dan sambutan serta testimoni," kata Weni Syamsu Dhuha, salah satu panitia acara Tahlilan 7 hari Gus Im, usai tahlilan malam keenam, Rabu (5/8) malam.


Selain dihadiri pihak keluarga, acara tahlilan juga dihadiri oleh para santri Gus Im dari berbagai daerah. "Sambutan keluarga akan disampaikan Dokter Umar Wahid dan putra Gus Im, yaitu Mas Aziz Hasyim Wahid," jelas Kepala SDIT A Wahid Hasyim ini.


Usai pembacaan dzikir dan tahlil rencananya akan diadakan pembacaan testimoni dari para sahabat dan orang-orang dekat Gus Im. "Ini terbuka untuk umum. Silakan yang ingin menyampaikan kenangan atau kesan-kesan yang dia tahu ketika Gus Im masih hidup," paparnya.


Ketua Yayasan KH A Wahid Hasyim, Arif Rahman Hamid, selaku shahibut bait menambahkan, tahlilan untuk Gus Im juga digelar virtual yang akan disiarkan langsung melalui akun Facebook NU Online dan Pesantren Ciganjur.


Gus Im yang merupakan putra bungsu Menteri Agama era Bung Karno, KH A Wahid Hasyim, dilaporkan meninggal dunia di RS Mayapada Jakarta pada Sabtu (1/8) pukul 04.18 WIB. Kabar tersebar sejak pagi di grup-grup WhatsApp dan mendapat konfirmasi dari pihak keluarga. Antara lain keponakan Gus Iim, Maria Advianti, putri Nyai Hj Lily Wahid.


Pewarta: Musthofa Asrori
Editor: Zunus Muhammad