Nasional

Melihat Upacara Hari Pahlawan di Rumah Sakit Karantina Covid-19

Sel, 10 November 2020 | 23:30 WIB

Melihat Upacara Hari Pahlawan di Rumah Sakit Karantina Covid-19

Syifa usai mengikuti upacara Hari Pahlawan di Wisma Atlet Jakarta, Selasa (10/11). (Foto: Istimewa)

Jakarta, NU Online
Selasa (10/11) kemarin menjadi hari ketiga bagi Syifa dalam menjalani karantina di Wisma Atlet Jakarta. Beberapa hari yang lalu Syifa yang merasakan gejala Covid-19, direkomendasikan oleh atasannya untuk mengikuti tes swab. Hasil tes menyatakan Syifa positif dan membuatnya mengikuti karantina di Wisma Atlet.

 

"Hari ini seru banget di Wisma Atlet. Ini hari ketiga aku karantina di Wisma Atlet. Keadaan badan aku udah jauh membaik dari sebelumnya," tutur Syifa melalui pesan tertulis kepada NU Online, Selasa (10/11) malam.


Karena merasa membaik, Syifa mengatakan Selasa pagi pagi memutuskan untuk jalan-jalan di bawah. "Karena kebetulan ini Hari Pahlawan. Ternyata di bawah lagi ada persiapan upacara peringatan Hari Pahlawan," lanjut Syifa.


Upacaranya diikuti oleh para petugas medis maupum nonmedis, para TNI, dan pasien. "Ada temen-temen media juga. Tapi Mpa lupa siapa yang jadi pembina upacaranya," tulis Syifa menyebutkan nama panggilannya.

 

Ia menceritakan prosesi upacara tidak berbeda dengan upacara biasa. Hal yang membedakan, pakaian para peserta upacara yakni mereka memakai hazmat. 

 

"Terus di luar lapangan, para pasien ikut serta, walaupun ada yang sambil duduk ataupun sambil bersandar," cerita Syifa.


Upacara tersebut, kata Syifa, diakhiri dengan pemberian rangkaian bunga secara simbolis dari perwakilan pasien kepada tenaga medis. "Tenaga medis sebagai pahlawan di masa pandemi ini," ujarnya.

 

Wisma Atlet Jakarta merupakan salah satu Rumah Sakit Darurat (RSD) untuk mengarantina dan memulihkan pasien Covid-19. Penanganan di RSD diberlakuan bagi pasien Covid-19 yang sakit berat.

 

Karantina dan perawatan penuh di rumah sakit diperlukan sebab barangkali pasien membutuhkan ventilator (alat bantu pernafasan) atau pemberian obat secara injeksi (infus). Jadi pengobatan (pasien Covid-19 sakit berat) sama dengan pasien sakit sedang.

 

Pewarta: Kendi Setiawan
Editor: Alhafiz Kurniawan