Nasional

Menag: Konferensi Ulama Sufi untuk Penyambung Sanad

NU Online  ·  Rabu, 10 April 2019 | 10:30 WIB

Menag: Konferensi Ulama Sufi untuk Penyambung Sanad

Menag RI H Lukman Hakim Saifuddin

Pekalongan, NU Online
Menteri Agama Republik Indonesia (RI) H Lukman Hakim Saifuddin mengatakan pertemuan para ulama sufi internasional di Pekalongan Jawa Tengah adalah untuk menyambung semua sanad dan silsilah Muhammad SAW.

"Semoga konferensi ulama Sufi internasional ini menjadi tali penyambung sanad keilmuan dan pengikat sanad spiritual kita kepada yang mulia Baginda Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam," ujar Menag Lukman Hakim pada penutupan Konferensi Ulama Sufi Internasioal, Rabu (10/4) di Kajen Kabupaten Peklongan.

Dikatakan, pihaknya menyambut gembira dan sungguh berbahagia menyambut pertemuan ulama sufi yang diprakarsai oleh Jam'iyyah Ahlith Thariqah Al-Mu'tabarah An-Nahdliyah.

"Dua hari ini perhatian atas pentingnya acara ini telah ditunjukkan dengan kehadiran sekitar 3500 peserta dari kalangan ulama ahli Indonesia serta tidak kurang dari 87 ulama yang berasal dari 36 negara," ujarnya.

Menurut Lukman, bagi masyarakat muslim Indonesia tidak ragu lagi bahwa para sufi memiliki peran sangat signifikan dalam tumbuh kembangnya dakwah islamiyah wathaniyah dan insaniyah di negeri ini yakni keislaman dan kemanusiaan berhasil dilebur menjadi satu kemasan yang indah indah dan mempesona.

"Kalau boleh saya meminjam istilah parasut ketiganya keislaman kebangsaan dan kemanusiaan yang diulurkan dalam rumah besar negara kesatuan republik Indonesia yang menekankan peran tasawuf dalam membersihkan hati demi menciptakan suasana sejuk dalam berbangsa ini," jelas Lukman.

Sementara itu Habib Luthfi mengatakan, dengan dasar kasih sayang, dirinya yakin para ulama sufi dapat berhasil mewujudkan harapannya tersebut. "Saya yakin dengan peranan ulama ahli tasawuf, karena mendahulukan kasih sayang, insyaallah akan berhasil di negaranya masing-masing," ungkapnya.

Habib Luthfi melarang seluruh mursyid tarekat di Indonesia terlibat dalam kubangan konflik politik dan hal-hal yang mengakibatkan perpecahan umat. Ia juga mengajak semuanya untuk menjunjung harga diri bangsa untuk perdamaian dunia. (Muiz)