Nasional

Menaker: Ke Depan, Akan Ada Orang Bekerja Tanpa Pekerjaan

Kam, 31 Mei 2018 | 13:31 WIB

Bekasi, NU Online
Di masa depan, akan ada banyak pekerjaan baru yang berbeda sama sekali dengan pekerjaan-pekerjaan di masa sebelumnya. Hal ini karena peekembangan teknologi informasi yang sangat pesat dan cepat. 

Demikian disampaikan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia (Menaker RI) M Hanif Dhakiri saat ceramah dalam agenda Buka Puasa Bersama di Mushalla Al-Anwar, Jalan Pemuda, Kranji, Bekasi Barat, Rabu (30/5).

"Orang dulu itu kalau working (bekerja) pasti karena ada job (pekerjaan) atau yang disebut working with job. Artinya kalau orang bekerja pastj ada pekerjaannya. Tapi di masa yang akan datang, kita bisa bisa saja working without job (bekerja tanpa pekerjaan)," kata Menteri jebolan Pondok Pesantren Al-Muayyad, Solo, Jawa Tengah ini.

Seorang yang dapat menghasilkan sejumlah uang dari media sosial, lanjutnya, seperti Youtuber adalah contoh pekerja tanpa pekerjaan. Kemudian, ia berkisah memiliki teman dari Ponorogo, Jawa Timur, yang bekerja menjadi Youtuber.

"Saya punya teman dari Ponorogo, Jawa Timur, namanya Parti. Dia kerja jadi Youtuber. Tapi di kampungnya, dia dianggap sebagai pengangguran tetap. Padahal, penghasilannya Rp6-8 juta per bulan. Itu baru dari google saja. Kalau dijumlah dari yang lain-lain, penghasilannya bisa mencapai Rp15 juta per bulan," kata Hanif.

Maka, lanjutnya, Parti itulah yang disebut sebagai working without job. Orang yang bekerja tanpa pekerjaan. 

"Dikatakan demikian karena sesungguhnya masih banyak orang yang awam dan gak ngerti soal kemajuan zaman ini," katanya.

Politisi yang belajar Ilmu Politik di Universitas Nasional ini mengatakan bahwa sebagian besar anak-anak muda sekarang bekerja hanya dengan gadget dan berlama-lama di cafe, kemudian menghasilkan uang. 

"Ada seorang Youtuber juga, usianya 18 tahun, saya kenal baik dengan dia. Orangtuanya sudah bebas tidak lagi mengurusi segala keperluannya, malah justru dia yang banyak membantu orangtuanya. Dia beli apartemen dan segala keperluan lainnya. Penghasilan setiap bulannya Rp80 juta," jelasnya.

Karena kemungkinan-kemungkinan di masa depan yang akan melahirkan banyak pekerjaan baru, maka pemerintah akan terus memastikan agar peningkatan kompetensi generasi muda terus digenjot dan dilakukan.

"Sehingga skema bantuan dan pendanaan (dari pemerintah) perlu disiapkan," pungkasnya. (Aru Elgete/Muiz)