Nasional

Mengakrabi Profesi, Wujud Sifat Sabar dan Tabah Menuju Sukses Hidup

Sab, 21 Mei 2022 | 11:00 WIB

Mengakrabi Profesi, Wujud Sifat Sabar dan Tabah Menuju Sukses Hidup

Mustasyar PBNU, KH Zakky Mubarak. (Foto: NU Online/Suwitno)

Jakarta, NU Online

Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Zakky Mubarak menjelaskan bahwa salah satu wujud dari sifat tabah, sabar dan tenang yang ada pada diri manusia adalah mengakrabi profesinya atau bidang garapannya masing-masing.


Menurut Kiai Zakky, bila manusia mengakrabi secara sungguh-sungguh terhadap profesinya masing-masing, ia akan memperoleh sukses besar dalam kehidupannya.


“Sebaliknya bila ia tidak mengakrabi bidang garapannya, pasti akan menjumpai kegagalan yang fatal,” ujar Kiai Zakky dikutip NU Online dari Facebooknya, Sabtu (21/5/2022).

 

 

Ketua Lembaga Dakwah PBNU periode 2010-2015 ini menerangkan, sikap akrab merupakan modal awal dalam meraih keberhasilan komunikasi dan pendekatan berbagai masalah. Allah amat dekat dengan makhluk-Nya.


“Kita pun harus selalu bertaqarrub kepada-Nya dan bersikap akrab terhadap sesama,” ucap Kiai Zakky.


Dengan mengakrabi profesi masing-masing, lanjut dia, seseorang akan mencapai sukses. Bila dia seorang ilmuwan ia harus akrab dengan kegiatan ilmiah. Businessman harus akrab dengan kegiatan dan sistem bisnisnya, demikian juga seorang birokrat, petani, guru, nelayan dan sebagainya. 


Kiai Zakky juga mengatakan bahwa keakraban dan ketabahan merupakan dua sifat yang saling mengisi dan melengkapi, keduanya bisa dibedakan namun tidak bisa diceraipisahkan.


Dalam suatu syair, ungkap Kiai Zakky, disebutkan bahwa dengan ketabahan dan keakraban orang akan memperoleh apa yang dicita-citakannya, bahkan besi yang keraspun bisa menjadi lunak بِالصَّبْرِ تَنَالُ مَاتُرِيْدُ وَيَلِيْنُ لَكَ الْحَدِيْدُ (Dengan kesabaran engkau akan memperoleh segala yang kamu inginkan, bahkan besi yang keraspun bisa menjadi lunak).


Kiai Zakky juga mengutip syair lain:


اَلصَّبْرُ كَالسِّبْرِ مُرٌّ فِى مَذَاقَتِهِ لَكِنْ عَوَاقِبُهُ أَحْلَى مِنَ الْعَسَلِ


“Ketabahan dan kesabaran bagaikan pohon jadam atau getah dari pohon bertawali (pohon yang melilit pada pohon lain, yang rasanya pahit dan getir), namun akibat daripadanya lebih manis dari madu”.


Syair tersebut, menurut Kiai Zakky, mengisyaratkan bahwa sikap tabah dan akrab dirasakan sangat berat untuk mengerjakannya, akan tetapi dapat mengantarkan mereka yang melakukannya pada pencapaian kebahagiaan yang hakiki dalam kehidupan dunia akhirat.


“Keakraban dan pendekatan yang baik, dapat mengubah hubungan manusia yang tadinya saling bermusuhan dan mencurigai menjadi teman dekat yang sangat mengental,” tutur Kiai Zakky.


Pewarta: Fathoni Ahmad

Editor: Kendi Setiawan