Jombang, NU Online
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Republik Indonesia Imam Nahrawi meminta para santri pesantren menjadi ikon Indonesia dalam bidang olahraga dan kreatifitas generasi milenial. Pesantren punya potensi besar dalam hal ini, salah satunya karena kemajemukan bakat alami dan asal-usul santri yang beragam.
Pernyataan itu disampaikannya saat membuka pertandingan sepakbola santri Bahrul Ulum Tambakberas, Jombang, Jawa Timur di lapangan Untung Suropati, Jumat (8/2). Pertandingan ini dalam rangka Hari Ulang Tahun Pesantren dan Madrasah (Humapon) Bahrul Ulum.
"Saya sangat mengapresiasi liga Humapon ini, sebagai santri harus bisa membuat hal yang baru. Santri harus semangat mengikuti kegiatan seperti ini," ujar Menpora.
Dikatakan, untuk menunjukkan santri bisa menjadi ikon bangsa Indonesia di masa mendatang dan santri Tambakberas bisa menjadi contoh santri di kancah nasional nantinya.
"Bibit-bibit yang muncul di pesantren kemudian dikader secara khusus, sehingga ketika ada liga santri nanti bisa diikutkan," katanya.
Ia juga mengaku sangat terkesan dengan pertandingan bola ala santri. Mayoritas pendukungnya menggunakan sarung dan memakai kopiah. Ribuan santri membaur bersama pengasuh pesantren menyaksikan pertandingan sepakbola, suasana kekeluargaan sangat kental terasa.
Imam Nahrawi sempat kaget melihat pertandingan sepakbola ala santri ini juga memiliki komentator. Imam lalu mendekati komentator dan mengamati secara dekat sang komentator, guyon kocak komentator membuat Imam terhibur dan tertawa lepas.
"Sangat bangga dengan santri, di sini berbeda dengan liga di sana. Biasanya pendukunganya pakai celana kalau di sini pakai sarung. Saya salut dengan Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas ini," tambahnya.
Dikatakan Imam, pertandingan serupa perlu terus ada di pesantren agar bakat para santri bisa terasah. Ia pun bersyukur bisa ikut hadir dalam pembukaan pertandingan sepakbola santri tersebut.
"Saya tidak menyangka bisa menghadiri pembukaan liga Humapon ini. Ini kebetulan saja waktu saya ke Tambakberas di minta para kiai untuk menghadiri acara ini," jelasnya.
Sementara Ketua Yayasan Bahrul Ulum KH Wafiyul Ahdi mengatakan, pertandingan sepakbola ini dibagi dalam beberapa tim. Tim tersebut merupakan kumpulan dari beberapa daerah. Seperti Jombang dan Mojokerto memiliki tim Joker. Lamongan, Tuban, Bojonegoro tergabung dalam tim Artebest.
"Semoga dengan liga seperti ini santri bisa tembus di Timnas Indonesia. Kita berharap peserta bermain yang baik tidak membawa kericuhan. Tunjukkan akhlak santri dan semoga para santri tambah semangat setelah disambangi Menpora," pungkasnya. (Syarif Abdurrahman/Muiz)