Nasional

Menristekdikti Luncurkan Program Akademi Komunitas Berbasis Pesantren

NU Online  ·  Kamis, 28 Maret 2019 | 16:00 WIB

Menristekdikti Luncurkan Program Akademi Komunitas Berbasis Pesantren

Logo Kemenristekdikti

Jakarta, NU Online
Saat ini banyak pesantren yang membuka sekolah umum tingkat SMA sederajat. Namun, jenjang pendidikan tersebut dirasa belum mencukupi untuk para santri dalam menghadapi persaingan di era global.

Untuk itu, Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi H Mohamad Nasir mengeluarkan kebijakan berupa program Akademi Komunitas Berbasis Pesantren.

Program tersebut berupa perguruan tinggi jenjang pendidikan Diploma 1 (D-1) dan Diploma 2 (D-2) yang bertujuan menyiapkan tenaga kerja yang profesional.

“Harapannya nanti para santri di samping menguasai ilmu agamanya, juga punya kompetensi yang lain di luar bidang agama. Program ini untuk menyiapkan tenaga kerja yang profesional,” kata Nasir di Gedung Ristek Dikti di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Kamis (28/3).

Baginya, pengetahuan umum tidak kalah penting bagi para santri sebagai modal dalam menjalani kehidupan. Sehingga setelah keluar dari pesantren, sambungnya, para santri diharapkan bisa menciptakan lapangan kerja dan bukan menjadi pencari kerja.

“Tidak lagi santri ke depan hanya pencari kerja, tapi bagaimana bisa menciptakan lapangan kerja. Bukan job seeker, tapi job creator. Ini yang harus kita dorong,” ucap pria yang juga menjabat sebagai Ketua Lembaga Perguruan Tinggi PBNU ini.

Apalagi, katanya melanjutkan, di era kemajuan di bidang teknologi digital pada era revolusi industri 4.0 yang ditandai dengan integrasi antara digital, fisik, dan manusia ini.

“Ini menuntut semua orang, semua masyarakat di dunia harus beradaptasi dengan baik dengan teknologi yang sekarang berkembang pesat,” jelasnya.

Untuk itu, ia berharap, para santri tidak hanya merasa cukup dengan menguasai ilmu agama, tetapi juga mulai beranjak pada urusan dunia untuk kebaikan kehidupan masyarakat.

“Mudah-mudahan kalau ini bisa dilakukan, saya yakin keluarga besar Nahdlatul Ulama mempunyai sumber daya yang berkualitas,” ucapnya. (Husni Sahal/Muhammad Faizin)