Nasional

Orasi di Wisuda UNUSIA, Menristekdikti Tekankan Dua Hal Hadapi Persaingan Global

Rab, 13 Desember 2017 | 11:01 WIB

Jakarta, NU Online
Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Muhammad Nasir menekankan dua hal agar memenangkan persaingan global, yaitu skill worker dan inovation. Menurutnya, daya saing bangsa bisa tercapai apabila kedua unsur tersebut terpenuhi. 

Demikian disampaikan Muhamad Nasir pada acara Wisuda Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (UNUSIA) Jakarta yang diselenggarakan di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, Rabu (13/12).

Pertama, skill worker. Dalam daya saing bangsa diperlukan tenaga kerja yang terampil atau tenaga kerja yang mempunyai kualifikasi. 

Kedua, inovation. Ia mengaku bahwa inovasi menjadi perhatian yang penting terhadap lulusannya, baik dari perguruan tinggi swasta maupun perguruan tinggi negeri agar mampu bersaing di era global tersebut.

"Manakala kita tak mampu bersaing di era global maka akan ketinggalan," jelas pria kelahiran Ngawi, Jawa Timur ini. 

Menurut pria berumur 57 tahun ini, inovasi bisa dilakukan melalui sistem pembelajaran di perguruan tinggi agar menghasilkan lulusan yang inovatif. Sementara untuk mencapai hal tersebut, bisa dilakukan dengan dituntun para dosen yang mempunyai kualifikasi tertentu. 

"Dosen harus juga mempunyai kompetensi yang baik dalam bidangnya masing-masing," jelasnya. 

Ia mengungkapkan bahwa untuk mencapai kemenangan dalam dunia persaingan bukan terletak pada banyaknya jumlah penduduk atau besarnya perguruan tinggi pada sebuah negara, melainkan penduduk atau masyarakatnya yang memiliki inovasi. 

"Mereka yang berinovasi, mereka akan memenangkan persaingan, Mereka yang tidak berinovasi akan digilas oleh persaingan," tegasnya. 

Sebelum menutup pidatonya, ia sangat berharap, UNUSIA Jakarta bisa mengembangkan mutu dan inovasi untuk memenangkan persaingan global. (Husni Sahal/Fathoni)