Nasional

Menuju Rapimnas 2025, IPPNU Angkat Isu-Isu Kontemporer dan Lingkungan

NU Online  ·  Rabu, 2 Juli 2025 | 21:15 WIB

Menuju Rapimnas 2025, IPPNU Angkat Isu-Isu Kontemporer dan Lingkungan

Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf saat menerima PP IPPNU, Rabu (2/7/2025) di kantor PBNU Jakarta bahas Rapimnas jelang Kongres 2025. (Foto: NU Online/Aji)

Jakarta, NU Online

 

Ketua Umum Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (PP IPPNU) Whasfi Velasufah menyampaikan bahwa akan menggelar Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) tahun 2025 yang dilaksanakan di dua lokasi, yakni Gedung Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBU), Jakarta Pusat pada 11 Juli dan Pulau Tidung, Kepulauan Seribu, pada 12-13 Juli 2025. Kegiatan ini akan diikuti oleh para ketua IPPNU tingkat wilayah dari seluruh Indonesia.

 

Hal tersebut ia sampaikan setelah menemui Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya di Lantai 3, Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta Pusat pada Rabu (2/7/2025).

 

Vela menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian konsolidasi organisasi menjelang Kongres IPNU-IPPNU yang akan digelar di akhir tahun 2025.

 

“Pertama kami silaturahmi menyampaikan progres-progres PP IPPNU dan capaian-capaian yang telah IPPNU laksanakan. Dalam waktu dekat PP IPPNU akan melaksanakan Rapimnas IPPNU yang akan kita bahas adalah terkait isu-isu kontenporer dan juga persiapan kita menuju Kongres IPNU-IPPNU diakhir tahun,” ujar Vela kepada NU Online.

 

Ia menyampaikan bahwa kegiatan Rapimnas pada hari pertama akan dihadiri oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (MenPPPA) Arifah Choiri Fauzi dan pengurus Majelis Alumni (MA) IPPNU. 

 

Sementara itu, kegiatan pada hari kedua akan berlangsung atas kolaborasi dengan Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBINU) dengan mengangkat tema lingkungan melalui kegiatan bertajuk Eco Youth Ambassador.

 

“Agenda yang belum selesai di tanggal 11 akan dilanjutkan di tanggal 12 dan 13 di Pulau Tidung. Kita juga akan berdiskusi dengan Majelis Alumni IPPNU untuk pengakraban,” katanya.

 

Vela menjelaskan pemilihan lokasi di Pulau Tidung berkaitan dengan isu lingkungan yang dihadpi pulau-pulau kecil dan pesisir yang sering diabaikan.

 

“Pulau Tidung itu adalah pulau kecil apalagi sekarang lagi disorot pulau-pulau kecil dan yang paling dekat adalah Kepulauan Seribu,” ucapnya.

 

Selama di Pulau Tidung, ia menyampaikan bahwa kegiatan yang dilaksanakan antara lain penanaman pohon mangrove, pelepasan atau restoking ikan, dan pelepasan tukik (anak penyu).

 

“Kita mau menjaga supaya pulau-pulau kecil ini juga tidak terabrasi,” ungkapnya.

 

Vela berharap dengan terlaksananya Rapimnas ini, IPPNU dapat membawa isu-isu kongkret dalam Kongres IPNU-IPPNU mendatang.

 

“Bagaimana caranya Kongres ini aman dan damai, dan kita melihat bagaimana di PW aktif kita menaikkan progress report kaderisasi maupun stastus organisasinya,” pungkasnya.