Nasional

Momen Hangat Pertemuan Ketum PBNU dan PM Palestina

Jum, 28 Oktober 2022 | 08:30 WIB

Momen Hangat Pertemuan Ketum PBNU dan PM Palestina

Pertemuan antara Ketum PBNU dan PM Palestina berlangsung saat acara ramah tamah dalam rangka memperingati 33 tahun hubungan diplomatik antara Pemerintah Palestina dengan Pemerintah Indonesia, di Hotel Borobudur Jakarta Pusat, Selasa (25/10/2022). (Foto: Instagram @yahyacholilstaquf)

Jakarta, NU Online

Perdana Menteri (PM) Palestina Mohammad Shtayyeh tengah melakukan kunjungan ke Indonesia. Ia bertemu dengan sejumlah tokoh di Tanah Air, salah satunya Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya).


Pertemuan antara Ketum PBNU dan PM Palestina berlangsung saat acara ramah tamah dalam rangka memperingati 33 tahun hubungan diplomatik antara Pemerintah Palestina dengan Pemerintah Indonesia, di Hotel Borobudur Jakarta Pusat, Selasa (25/10/2022).


Ketum PBNU yang mengenakan batik produksi Lasem, Rembang dengan kopiah songkoknya tampak hangat saat bertemu PM Palestina. Hal itu terlihat dari jabat erat dan senyum yang terpotret dari raut wajah keduanya. 


Turut hadir dalam acara ramah tamah tersebut, yaitu Menteri Luar Negeri dan Ekspatriat Riad N.A. Malki, Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair S.M. Al Shun, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Mantan Menteri Luar Negeri Alwi Abdurrahman Shihab, serta Zannuba Ariffah Chafsoh atau Yenny Wahid, dan Direktur Jenderal Protokol dan Konsuler Kementerian Luar Negeri RI Andy Rachmianto. 


Komitmen NU terkait isu keagamaan Palestina

Seperti diketahui, dalam konteks Palestina, Ketum PBNU mangatakan bahwa NU berkomitmen untuk membantu rakyat Palestina tekait isu keagamaan di tengah ketegangan politik Palestina dan Israel. Sementara, terkait bantuan penyelesaian masalah-masalah politik Palestina akan dia serahkan kepada pemerintah RI.


"Untuk saat ini Nahdlatul Ulama memilih untuk mulai dari domain keagamaan, dari dimensi keagamaaan, karena NU bukan organisasi politik dan kami semua NU ini berada di bawah wewenang dan kedaulatan dari pemerintah RI," katanya saat melakukan diskusi khusus dengan Hakim Agung sekaligus Penasihat Presiden Palestina Mahmoud Al Habbash secara virtual, beberapa waktu lalu.


Keberpihakan pada kemanusiaan

Bagi NU, pemihakan nasib rakyat Palestina bukan hanya kepada sesama muslim dan bukan soal membela masjid Al-Aqsa. Tetapi keberpihakan kepada kemanusiaan seluruhnya.


"Bahwa saya nyatakan kelahiran pembebasan Palestina sesungguhnya membawa mandat kemanusiaan yaitu untuk memberikan masa depan yang lebih baik, yang bermartabat kepada rakyat Palestina dan ini adalah tanggung jawab seluruh kemanusiaan," tegas kiai kelahiran Rembang itu.


“Apabila umat manusia gagal memberikan jalan keluar bagi rakyat Palestina maka kemanusiaan gagal untuk memelihara martabatnya sendiri," tandasnya.


Pewarta: Syifa Arrahmah

Editor: Fathoni Ahmad