Nasional

MTQN Ambon Cerminkan Keragaman

Rab, 13 Juni 2012 | 07:40 WIB

Ambon, NU Online
Civitas akademika Universitas Kristen Indonesia Maluku (UKIM) Ambon mencerminkan pluralisme dalam menyelenggarakan Musabaqah Menulis Isi Kandungan Al Quran (M2IQ) perhelatan Musabaqah Tilawatil Quran Nasional (MTQN) XXIV pada 9 -- 12 Juni 2012.
<>
"Pluralisme nyata dengan menunjukkan betapa kayanya Indonesia dalam kemajemukan yang patut dicontohi 32 provinsi lainnya di Tanah Air," kata kafilah asal Banten, Oman Komaruddin (24), di Ambon, Selasa.

Dalam perbincangan disela-sela babak final lomba M2IQ MTQN XXIV di aula UKIM Ambon, Oman mengungkapkan keterharuannya karena acara ukuwah Islamiah dua tahunan tersebut bisa diselenggarakan di kalangan kampus pendidikan Kristen Protestan dalam suasana persaudaraan yang nyata.

"Rasanya kita larut dalam kebersamaan yang sesungguhnya dengan tercerminannya Bhineka Tunggal Ika melalui pelayanan, penyiapan fasilitas pendukung dan pengamanan internal oleh civitas akademika UKIM Ambon," ujarnya.

Apalagi, kata Oman, disediakan mushalla di lingkungan kampus UKIM Ambon sehingga memudahkan dewan hakim, panitera, kafilah, pendamping maupun penggembira menunaikan kewajiban shalat lima waktu.

"Saya sungguh tertekun usai sholat karena saat membuka pintu mushalla terlihat gambar salib terpampang di depan fasilitas tersebut yang menunjukkan betapa besarnya kemurahan Tuhan Yang Maha Esa atas kemajemukan di bumi pertiwi tercinta ini," tandasnya.

Oman juga punya pengalaman hidup yang dibawa mati saat hendak pulang dari hotel Amaris ke hotel Ambon Manise pada Kamis (7/6) dinihari, sekitar pukul 02.00 WIT dengan waktu tempuh 10 menit berkenderaan .

"Tidak ada kenderaan satu pun saat itu karena hujan intensitas tinggi mengguyur Kota Ambon dan saat dihubungi panitia daerah MTQN XXIV ditugaskan seseorang untuk menjemput, ternyata saat bercakap-cakap dalam penjalanan orangnya adalah seorang Pastor," ujarnya haru.

Kenyataan ini, menurut Oman, menunjukkan gambaran Ambon di luar Maluku sebenarnya tidak sesuai kenyataan yang disaksikan dan dijalani selama beberapa hari terakhir ini.

"Saya akan menyosialisasikan saat kembali ke Banten maupun bertemu sesama anak bangsa Indonesia dan orang asing soal kondisi sebenarnya di Ambon dengan budaya hidup basudara," katanya.

Pelatih kafilah Gorontalo Sofyan Kau senada dengan Oman Komaruddin yang mengatakan gambaran Maluku di luar daerah tidak sesuai kenyataan dialami selama berada di Ambon.

"Saya tidak merasa takut, namun sebaliknya terharu karena jalinan keharmonisan antaumat beragama dibingkai budaya Pela dan Gandong sehingga MTQN XXIV menjadi tanggung jawab semua umat beragama di Maluku," tegasnya.

Rektor UKIM Ambon, A.M. L. Batlajery menghaturkan terima kasih kepada panitia daerah MTQN XXIV yang diketuai Said Assagaff sebagai Wagub Maluku untuk menyelenggarakan lomba M2IQ.

"Kami bangga atas kepercayaan tersebut karena momentum ini tergolong langka dan mungkin untuk pertama kalinya dari XXIV perhelatan MTQN ada loma di kampus pendidikan Kristen Protestan," katanya.

Pastinya, kampus UKIM Ambon juga dijadikan wadah untuk mengorbitkan calon intelektual dari berbagai komunitas.

"Buktinya Tim Bantu Internal UKIM MTQN XXIV melibatkan enam orang mahasiswa yang beragama Islam sehingga tercermin kampus basudara sebagaimana Universitas Darusallam (Unidar) di desa Tulehu, kecamatan Salahutu, pulau Ambon menerima mahasiswa Kristen," ujar Rektor Batlajery.


Redaktur: Mukafi Niam
Sumber   : Antara