Nasional

Museum Digital Gedung Juang 45 Alternatif Isi Libur Nataru di Bekasi

Rab, 27 Desember 2023 | 13:00 WIB

Museum Digital Gedung Juang 45 Alternatif Isi Libur Nataru di Bekasi

Pengunjung sedang melihat salah satu koleksi Museum Bekasi Gedung Juang 45, Rabu (27/12/2023) di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. (Foto: NU Online/Suci)

Bekasi, NU Online

Menjadi wilayah dengan kawasan industri terbesar di Asia Tenggara tidak membuat Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, minim potensi wisata. Masih banyak tempat rekreasi yang bisa dinikmati untuk libur natal dan akhir tahun (Nataru) salah satunya Gedung Juang 45.


Bangunan bersejarah yang berlokasi di Kecamatan Tambun Selatan ini tidak hanya menawarkan alternatif menarik untuk liburan Natal dan tahun baru (nataru), tetapi juga memberikan pengalaman mendalam dalam menjelajahi sejarah Bekasi.


Untuk masuk ke tempat ini, wisatawan tidak perlu merogoh koceh dalam-dalam. Cukup membayar parkir kendaraan dan biaya jasa untuk pemandu wisata. Untuk pemandu wisata, pengunjung dapat membayar mulai dari Rp5.000-Rp10.000.


Gedung Juang 45 Bekasi merupakan sebuah bangunan bersejarah dengan gaya arsitektur Indische yang terletak di Jalan Sultan Hasanudin, Desa Setiadarma. Setelah resmi menjadi tempat wisata sejarah, Gedung Juang Tambun direvitalisasi menjadi museum digital yang menyimpan banyak sejarah dari pra-kemerdekaan.


Museum ini mengusung konsep modern menampilkan foto-foto bupati pertama, sejarah peradaban masyarakat Bekasi, artefak manusia purba, hingga sejarah Tarumanegara, Majapahit, dan Kerajaan Sunda. Interaktif digital book 30 memungkinkan pengunjung mengeksplorasi sejarah Bekasi dengan cara yang menarik.


"Gedung ini direvitalisasi tujuannya sebagai sarana edukasi untuk masyarakat," kata pemandu Museum Bekasi Gedung Juang 45, Sani ditemui NU Online, Selasa (26/12/2023).

 
Museum Bekasi Gedung Juang 45. (Foto: NU Online/Suci)
 

Ada beragam media interaktif di Museum Bekasi Gedung Juang 45, di antaranya ada buku yang dilengkapi gambar dan cerita melalui audio. Kemudian ada juga media audio visual yang menampilkan cerita Entong Tolo, bandit dari Bekasi. Di museum ini, pengunjung bisa mengakses media interaktif dengan cara menyentuh layar atau buku yang tersedia.


Selain melihat replika kapal ataupun melihat diorama di dalam museum, pengunjung juga bisa mencoba permainan yang disediakan. Permainan ini memanfaatkan teknologi sensor, nantinya pengunjung dapat merasakan seolah sedang menjadi raja, berperang, ataupun sedang menaiki kapal.


Bergeser ke lantai 2, Museum Bekasi Gedung Juang 45 menyediakan ruangan teater yang menampilkan tayangan seputar Bekasi dari masa ke masa. Di ruangan ini, pengunjung bisa menyaksikan sejarah hadirnya museum, budaya yang berkembang di Bekasi, serta kuliner yang wajib dicicipi saat mampir ke Bekasi. 


Ada tiga sesi penayangan di ruang teater museum setiap harinya. Sesi pertama dimulai pukul 11.00 WIB, sesi kedua dimulai pukul 13.00 WIB, dan sesi ketiga dimulai pukul 15.00 WIB.

 
Pengunjung sedang melihat salah satu koleksi di Museum Bekasi Gedung Juang 45. (Foto: NU Online/Suci)
 

Lebih dari sekadar museum, Museum Bekasi Gedung Juang 45 juga menjadi pusat aktivitas masyarakat di Bekasi. Khususnya pada malam hari saat akhir pekan.


"Biasanya kalau malam minggu di halaman museum ramai oleh masyarakat karena ada penampilan pentas seni di halaman museum," kata Sani.