Jakarta, NU Online
Pengurus Pimpinan Cabang dan Pimpinan Wilayah Muslimat NU mengaku berangkat ke Kongres ke-17 di Asrama Haji, Jakarta dengan ongkos mandiri, tanpa dicarikan Pimpinan Pusat.
“Kita ongkos sendiri. Kita kan bukan kaum dhuafa yang minta-minta,” ungkap Ketua Pimpinan Wilayah Muslimat NU Papua Hj. Rahmatang dengan percaya diri di arena kongres Kamis (24/11).
Menurut aktivis Muslimat sejak tahun 1981 tersebut, ia berangkat dan pulang kongres dengan menghabiskan -dana 6 juta rupiah. Itu belum termasuk biaya lain. Tapi dia mengaku ikhlas karena Muslimat berarti perjuangan, pengabdian.
Hal senada diungkapkan Ketua PW Muslimat NU Kalimantan Tengah Hj. Rahmaniar. Namun ia mengakui ada bantuan dari relasi Muslimat dengan berbagai pihak yang telah terjalin dengan baik.
Untuk bisa berangkat ke Kongres, alumni Institut Agama Islam Negeri Sunan Kalijaga (sekarang UIN) mengajak pengurus Pimpinan Cabang untuk menabung sejak jauh hari. “ Saya meyakinkan mereka bahwa kongres itu lima tahun sekali. Sekaranglah saatnya.”
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muslimat Khofifah Indar Parawansa membenarkan hal itu pada sidang Laporan Pertanggungjawaban Kamis malam (24/11). Menurut dia, kemandirian menjadi gerakan yang dipraktikkan langsung Muslimat NU. Dan akan tetap dipertahankan. (Abdullah Alawi)