Jakarta, NU Online
Pimpinan Pusat Muslimat Nahdlatul Ulama terus melakukan upaya pemberdayaan perempuan di berbagai wilayah di Indonesia. Salah satu usaha tersebut ialah menggelar pelatihan kader penggerak perempuan desa, 27-30 September 2018 di di Indramayu, Jawa Barat dengan menggandeng Hanns Seidel Foundation.
Ketua Periodik PP Muslimat NU Hj Mursyidah Thahir mengatakan, upaya pemberdayaan untuk para perempuan di desa ini di antaranya untuk menekan jumlah buruh migran di Indramayu. Bekerja ke luar negeri seakan menjadi solusi terkahir dari persoalan ekonomi yang melilit mereka.
Potret kemiskinan inilah di antara yang mendorong tingginya buruh migran atau Pekerja Migran Indoensia, terutama dari Kabupaten Indramayu yang mencapai 105.479 orang,” jelas Mursyidah lewat keterangan tertulisnya kepada NU Online, Sabtu (29/9).
Dia menjelaskan, maksud dan tujuan kegiatan antara lain: Pertama, membangun proses kesadaran, pengetahuan dan penguatan keterampilan untuk memgembangkan usaha ekonomi berbasis kearifan lokal bagi mantan buruh migrat maupun calon buruh migran.
Kedua, terbangunnya partisipasi kader penggerak desa dalam menentukan perencanaan pembangunan desa sehingga dapat menjadi stakeholder pemerintah desa yang terlibat dalam Musrembangdes maupun dalam pengembangan badan Usaha Milik Desa (BUMdes).
Ketiga, terciptanya role model dari purna buruh migrant yang memiliki usaha ekonomi produktif dan menjadi produk unggulan daerah sehingga berdampak pada peningkatan kesejahteraan keluarga serta berkurangnya minat masyarakat untuk berkerja di luar negeri.
“Output dan Outcome kegiatan ini antara laint terdapat 30 peserta pelatihan menerima transfer pengetahuan terkait dengan demokrasi dan pembangunan desa yang meniscayakan keterlibatan perempuan,” terang Mursyidah.
Outcome pasca pelatihan terbentuk dua kelompok yang mampu menjadi role model kader penggerak desa yang mampu mengadvokasi para purna buruh migran mendapat manfaat dari dana desa melalui berbagai kegiatan usaha ekonomi produktif.
“Sehingga tidak lagi termotivasi bekerja di luar negeri yang 70 persen dari Indramayu masih menjadi buruh migran di sector informal,” ucapnya.
Hadir dalam kegiatan tersebut di antaranya Ketua II PP Muslimat NU Nyai Hj Nurhayati Said Aqil Siroj beserta jajaran pengurus lainnya dan Direkur Hanns Seidel Foundation Daniel Hilmann. (Fathoni)