Nasional RAKERNAS LP MA'ARIF

Nadiem Makarim: Kedekatan Batin Guru-Murid Mutlak Diperlukan dalam Pendidikan

Ahad, 28 Agustus 2022 | 21:00 WIB

Nadiem Makarim: Kedekatan Batin Guru-Murid Mutlak Diperlukan dalam Pendidikan

Mendikbud Ristek Nadiem Anwar Makarim saat berbicara di arena Rakernas LP Ma'arif NU. (Foto: Istimewa)

Malang, NU Online 
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Anwar Makarim mengingatkan agar guru-guru dapat membangun kedekatan batin dengan muridnya dalam melaksanakan proses pendidikan.


“Tanpa ada kedekatan batin, tidak punya rasa ingin tahu, pembelajaran tidak bisa terjadi,” kata Nadiem saat gelar wicara pada Rakernas LP Ma'arif NU di Aula KH Abdurrahman Wahid Gedung Pascasarjana Universitas Islam Malang (Unisma), Ahad (28/8/2022).


Nadiem menegaskan, bahwa anak-anak hanya bisa melakukan pembelajaran jika punya kedekatan batin dengan gurunya. Pelibatan batin juga menjadi alasan kenapa pengajar utama anak-anak sampai usia 9 tahun adalah orang tuanya.


“Anak-anak membutuhkan peran manusia yang peduli dengan kebutuhan mereka,” tandas menteri yang menamatkan studi sarjana dan masternya di Negeri Paman Sam itu.


Sejalan dengan itu, Nadiem juga mengingatkan agar guru-guru menaruh kepercayaan terhadap potensi seluruh siswanya. “Guru harus percaya terhadap potensi siswa,” katanya.


Menurut Nadiem, kepercayaan guru terhadap potensi siswanya merupakan kunci dalam sebuah proses pendidikan.


Bahkan, Nadiem menyebut, bahwa jika tidak ada kepercayaan terhadap potensi siswa, guru itu tergolong tidak baik, sekalipun terhadap siswa yang paling susah.


“Kalau guru tidak percaya bahwa murid yang paling disruptif, paling susah di kelas, paling lambat, anak-anak seperti itu, itu bukan guru yang baik,” katanya.


Nadiem menegaskan, bahwa guru yang berkompeten pun akan dapat dikalahkan oleh guru dengan kualifikasi rendah, jika tidak menaruh kepercayaan kepada siswanya.


“Guru berkompeten akan selalu dikalahkan dengan guru-guru kualifikasi rendah yang percaya potensi murid,” kata menteri kelahiran Singapura, 38 tahun yang lalu itu.


Pewarta: Syakir NF
Editor: Musthofa Asrori