Nadirysah Hosen: Gerakan Radikal Tak Punya Tempat di Indonesia
NU Online · Selasa, 18 Desember 2018 | 00:00 WIB
Jember, NU Online
Sejak dulu karakter masyarakat Indonesia adalah moderat. Sehingga secara budaya, yang namanya gerakan radikal tidak punya tempat di bumi Indonesia. Hal Tersebut diungkapkan Guru Besar Munash Low School, Monash University Australia, Nadirsyah Hosen kepada NU Online saat bersilaturrahim dengan pengasuh Pondok Pesantren Nuris, Antirogo, Jember, Jawa Timur, Ahad (16/12).
Menurutnya, karakter bangsa Indonesia tidak suka yang radikal ataupun ekstrem. Hal itu setidaknya tercermin dalam sejumlah persoalan, yang lebih ditekankan dengan mendahulukan kompromi untuk mencari jalan keluarnya.
“Jadi moderat, tidak suka radikal, itu memang karakter masyarakat kita. Makanya, madzhab Ssyafi’i lebih diterima di Indenesia karena moderat,” tukasnya.
Kendati demikian, Ketua Pengurus Cabang Istimewa Nahdaltul Ulama (PCINU) Australia itu berharap agar masyarakat Indonesia tidak lengah terhadap munculnya gerakan radikal. Sebab jika dibiarkan bukan tidak mungkin akan menjadi hambatan serius bagi NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia).
“Kebathilan yang terorganisir akan mengalahkan kebenaran yang tidak terorganisir. Makanya kita perlu merapatkan barisan,” pungkasnya (Red: Aryudi AR)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Menyiapkan Bekal Akhirat Sebelum Datang Kematian
2
Khutbah Jumat: Tetap Tenang dan Berpikir jernih di Tengah Arus Teknologi Informasi
3
Resmi Dilantik, Berikut Susunan Lengkap Pengurus PP ISNU Masa Khidmah 2025-2030
4
Ramai Bendera One Piece, Begini Peran Bendera Hitam dalam Revolusi Abbasiyah
5
Innalillahi, Menag 2009-2014 Suryadharma Ali Meninggal Dunia
6
Pemerintah Umumkan 18 Agustus 2025 sebagai Hari Libur Nasional
Terkini
Lihat Semua