Nahdliyin Bandung: Voa-Islam Salahgunakan Kebebasan Bicara
NU Online · Jumat, 20 November 2015 | 17:03 WIB
Bandung, NU Online
Pelatih pencak silat Pagar Nusa Bandung Saefudin Zh menyayangkan sikap berlebihan admin situs www.voa-islam.com yang telah memuat warta fitnah, hasut, pelecehan dan penyebaran konten dengan isu SARA. Saefudin menegaskan bahwa kebebasan di era reformasi ini tetap tunduk pada undang-undang yang berlaku.
<>
Saefudin salah seorang tim dari Bandung yang melaporkan pelanggaran admin situs www.voa-islam.com ke Kantor Badan Reserse dan Kriminal (Bareskrim) Kepolisian RI.
"Kebebasan seharusnya digunakan untuk amal kebaikan. Tapi voa-islam justru menggunakan untuk sarana menghasut dan mengadu-domba umat," terang pengurus masjid di kawasan Lembang kabupaten Bandung itu.
Menurut Saefudin, agenda laporan situs yang beberapa hari ini mati karena bukan semata menyangkut nama KH Abdurrahman Wahid, tetapi juga menyinggung PBNU. Terlebih penting lagi adalah sikap rasis dari pihak voa-islam terhadap etnik Cina.
"Mereka sengaja membangun opini tendensius untuk menjelek-jelekkan PBNU. Coba lihat tulisan ini," katanya sambil menunjukkan sejumlah kalimat yang dimuat voa-islam.
Tertulis dalam berita www.voa-islam.com, "Konon kantor PBNU, di Jalan Kramat itu, juga tak lepas dari sumbangan dari para ‘taoke’ Cina.” Menurut Saefudin, sekalipun menggunakan kata “konon”, jelas itu upaya membangun opini buruk. Kalau belum pasti mengapa penulisnya tidak melakukan cek terlebih dahulu? Mengapa percaya pada konon? Dan siapa yang mengatakan itu?" ucap Saefudin, Kamis (19/11).
Saefudin Zh melihat banyaknya berita situs www.voa-islam.com yang memang konstruksinya dibangun untuk sarana hasut dan fitnah. Sekalipun situs itu mati sejak rabu 18 November 2015 lalu, tetapi Saefudin bersama sahabat-sahabatnya masih memiliki arsip. Bahkan sebagian masih terpampang di google.com.
Saefudin kini sedang menunggu kabar secepat dari pihak Bareskrim Polri. Sambil menunggu, ia bersama sahabatnya aktif menggalang solidaritas. Pengurus-pengurus Pagar Nusa dikonsolidasikan. Jejaring kelompok sosial dimaksimalkan.
"Ini bukan urusan semata Gus Dur. Tapi urusan ke-NUan, dan juga usaha menyehatkan pers. Jangan sampai kebebasan justru dijadikan sarana pemberitaan yang tidak beradab. Kita orang Islam harus mengerti akhlaq. Karena itulah kita tertantang untuk menyelesaikan masalah ini sampai tuntas," paparnya.
Saefudin dalam urusan ini tidak akan berhenti sekalipun di balik Voa-Islam.com tersebut merupakan golongan Islam garis keras. (Satar Sakri/Alhafiz K)
Terpopuler
1
Rais 'Aam PBNU Ajak Pengurus Mewarisi Dakwah Wali Songo yang Santun dan Menyejukkan
2
Fantasi Sedarah, Psikiater Jelaskan Faktor Penyebab dan Penanganannya
3
Kisah Levina, Jamaah Haji Termuda Pengganti Sang Ibunda yang Telah Berpulang
4
Pergunu Buka Pendaftaran Beasiswa Kuliah di Universitas KH Abdul Chalim Tahun Ajaran 2025
5
Pakai Celana Dalam saat Ihram Wajib Bayar Dam
6
Inses dalam Islam: Dosa Terbesar Melebihi Zina, Dikecam Sejak Zaman Nabi Adam!
Terkini
Lihat Semua