Nasional

Nahdliyin Bikin Masjid Jangan seperti Bikin Keranda

NU Online  ·  Selasa, 5 Mei 2015 | 15:01 WIB

Brebes, NU Online
Nahdliyin yang merupakan mayoritas umat Islam di Indonesia dinilai kreatif dalam memakmurkan masjid dengan berbagai kegiatan peribadatan, pendidikan, budaya, dan kegiatan islami lainnya. Wajib hukumnya bagi warga NU menjaga dan meneruskan kegiatan itu.
<>
Ketua Pengurus Pusat Lembaga Tamir Masjid Nahdlatul Ulama (PP LTMNU) KH Abdul Manan A Ghani mewanti-wanti warga NU jangan sampai mendirikan seperti bergotong royong rame-rame membuat keranda, namun tak satu pun yang mau memakainya, kecuali bila ajal menjemputnya.

Menurutnya, sebaik–baiknya rumah adalah masjid dan sangat beruntung orang yang bisa memakmurkan dan menghidupinya. Umat islam harus menjadikan masjid sebagai tempat ibadah, pusat dakwah dan juga tempat berkumpulnya warga untuk beribadah.

“Jadi silakan manfaatkan masjid sebagai tempat untuk mendapatan pundi–pundi pahala dan ridho Allah SWT,” katanya pada peresmian Masjid Baiturrohman Desa Sawojajar, Kecamatan Wanasari, Brebes, Jawa Tengah Jumat malam (1/5).

Dia juga menjelaskan, agar nahdliyin senantiasa menghidupi masjid dengan progam unggulan Gerakan Infak Shodaqoh Makmurkan Masjid atau Gismas. Dana yang terkumpul, diperuntukkan khusus untuk kepentingan masjid. “Gismas telah menjadi program unggulan LTMNU dan sangat berhasil di berbagai pelosok desa,” ungkapnya.

Hal yang sama disampaikan Ketua PCNU Brebes Drs H Athoillah MSi agar nahdliyin, selain memakmurkan masjid, juga harus bisa menjaga aset–aset Jam’iyyah Nahdlatul Ulama. Salah satunya masjid dan mushola milik warga NU.

Dia berpendapat menjaga aset itu dengan memberikan identitas NU di setiap masjid dan mushola milik nahdliyin. Ini dilakukan dalam rangka membentengi dan juga mengantisipasi pengambil alihan  aset oleh sekelompok orang yang tidak sehaluan dengan Aqidah Ahlussunah Wal Jama’ah ala Jam’iyah Nahdlatul Ulama.

Sementara Ketua Panitia M Ridwan menambahkan, persemian masjid ditandai dengan penandatanganan prasasti Ketua PCNU dan Ketua PP LTMNU. Dalam kesempatan tersebut juga dilaksanakan pelantikan Pengurus Tamir Masjid Baiturrohman Sawojajar untuk masa khidmat 2015–2019. Pengurus yang dilantik di antaranya Ketua Arif Rahman Hakim, Sekretaris Ahmad Munasik dan Bendahara H Saprawi.

Acara pengajian umum ditutup dengan doa yang dipimpin KH Subhan Ma’mun (Pengasuh Pondok Pesantren Assalafiyah Luwungragi) dan dihadiri jajaran pengurus MWCNU Wanasari di antaranya KH Shobarudin dan H Ahmad Sururi serta ratusan warga nahdliyin di desa Sawojajar. (wasdiun/abdullah alawi)