Nasional

Nasihat Gus Mus saat Disowani Rombongan Ibu-ibu

NU Online  ·  Sabtu, 21 Oktober 2017 | 04:30 WIB

Semarang, NU Online
Sebuah perkumpulan pengajian ibu-ibu di Kota Semarang, Jawa Tengah, yang menamakan diri Jama'ah Shalawat dan Dzikir Jaga Gawang Aswaja melakukan napak tilas sejarah dengan berziarah dan sowan ke kiai sepuh. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai salah satu rangkaian kegiatan menyambut hari lahirnya yang kedua. 

Berangkat dari Hotel Pandanaran Semarang, Jumat (20/10) pagi, rombongan bus yang berisikan 46 bu nyai langsung menuju ke Makam Raden Patah dan Sunan Kalijaga Demak, Mbah Sambu beserta beberapa makam kiai kharismatik lainnya.

Selanjutnya rombongan menuju kediaman KH Abdul Qoyyum Mansur, pengasuh Pondok Pesantren An-Nur Lasem. Dalam menyambut tamu dari Semarang, kiai yang akrab disapa Gus Qoyyum ini mengingatkan tentang peranan seorang Ibu sebagai al-madrasatul ula (tempat pendidikan pertama dan utama) bagi anaknya. 

Perjalanan selanjutnya adalah bertandang sowan KH A Musthafa Bisri (Gus Mus). Kepada rombongan, mustasyar PBNU ini menyampaikan nasihat tentang doa seorang ibu. Menurut Gus Mus, doa seorang ibu itu maqbul alias dikabulkan oleh Allah. Karena itu, menurutnya, seorang ibu wajib mendoakan anak-anak dan suaminya.


Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin Rembang ini juga mengingatkan para ibu untuk membaca shalawat setiap saat, terlebih lagi saban malam Jumat dapat mengkhatamkan maulid Burdah sebagai salah satu wasilah untuk dapat satu majelis dengan Rasulullah di surga kelak.


Peringatan hari lahir Jaga Gawang Aswaja juga akan diisi festival 1000 rebana. Rencananya, kegiatan tersebut dilaksanakan pada 29 Oktober meski hari lahir sebenarnya tepat pada 24 Oktober 2017.

Jaga Gawang Aswaja dalam rintisan dan eksistensinya lebih banyak dimotori oleh Nyai Hj Aminah Hadlor, Nyai Hj Afifah Adnan, dan Nyai Hj Umfaizah Said. Ketiganya membentuk komunitas ini pada 24 Oktober 2015 hingga sekarang mencapai ribuan jamaah. (Red: Mahbib)