NU Bukan Partai Politik, Tapi Punya Bobot Politis
NU Online · Selasa, 7 Agustus 2018 | 00:00 WIB
JAKARTA, NU Online
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Said Aqil Siroj menegaskan bahwa PBNU tidak akan terjebak pada politik praktis yang mengarah pada perebutan kekuasaan. Sebab, tugas utama PBNU adalah membangun bangsa melalui politik nasionalisme dan kebangsaan.
“Saya selalu mengatakan bahwa NU bukan partai politik. Tapi NU harus ikut membangun nasionalisme, kebangsaan dengan politik nasional, bukan politik praktis, bukan politik jabatan,” tegas KH Said Aqil Siroj di hadapan wartawan di Jakarta, Senin (6/8).
Kiai Said juga menjelaskan bahwa NU sebagai sebuah organisasi keagamaan dan kemasyakatan tidak akan mendukung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden tertentu pada Pilpres 2019. “Yang dukung-mendukung pasangan capres-cawapres itu partai politik, bukan NU,” imbuh Kiai Said.
Namun begitu bukan berati NU tidak memilki kekuatan politik sama sekali. Ia mengingatkan bahwa NU merupakan organisasi keislaman terbesar di Indonesia yang jumlah anggotanya sangat signifikan dan memiliki bobot politis yang dapat menentukan arah pilihan politik bangsa. “Walaupun begitu, massanya NU punya bobot politis,” pungkasnya. (Ahmad Rozali)
Terpopuler
1
LF PBNU Rilis Data Hilal Jelang Rabiul Awal 1447 H
2
Istikmal, LF PBNU: 1 Rabiul Awal 1447 Jatuh pada Senin, Maulid Nabi 5 September
3
NU Banten Membangkitkan Akar Rumput
4
Rais Aam PBNU dan Sejumlah Kiai Terima Penghargaan dari Presiden Prabowo
5
IPNU-IPPNU dan PCINU Arab Saudi Dorong Tumbuhnya Tradisi Intelektual di Kalangan Pelajar
6
Dirut NU Online Dorong PCNU Kota Bekasi Perkuat Media dengan Ilmu Pengetahuan
Terkini
Lihat Semua