Surabaya, NU Online
Istighotsah kubro yang akan dilaksanakan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, Ahad (28/10) di Gelora Delta Sidoarjo sebagai cara santri demi keselamatan negeri. Maraknya bencana alam, beredarnya ujaran kebencian dan ancaman disintegrasi adalah di antara hal yang dimintakan agar tidak mengancam persaudaraan dan kesatuan bangsa.
Hal ini disampaikan KH Anwar Iskandar saat memberikan arahan pada rapat koordinasi istighotsah kubro di kantor PWNU Jatim, Kamis (18/10). Rapat diikuti sejumlah kiai, panitia, pihak kepolisian serta utusan dari Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama se-Jawa Timur.
“Istighotsah ini berangkat dari keprihatinan para ulama dan kiai di Jawa Timur atas sejumlah musibah yang melanda negeri ini,” kata Wakil Rais PWNU Jatim tersebut. Karena hingga saat ini banyak musibah yang menimpa warga di berbagai penjuru negeri. Dari mulai gempa di Nusa Tenggara Barat, gompa disertai tsunami serta likuifaksi di Donggala, Palu dan Sigi di Sulawesi Tengah. Bahkan beberapa waktu berselang juga gempa terjadi di Pulau Sapudi Sumenep, lanjutnya.
Bagi Gus War, sapaan akrabnya, apa yang terjadi selama ini sebagai peringatan dari alam. “Inilah mauidhah hasanah model alam,” katanya. Kalau penceramah bisa mengawali dengan lelucon dan penjelasan, maka alam bisa memberikan peringatan dengan caranya sendiri, lanjutnya.
Demikian pula yang membuat para kiai dan ulama prihatin adalah merebaknya ujaran kebencian yang akan mengancam perpecahan bangsa. “Banyak tokoh politik yang harusnya tidak menyampaikan komentar berlebihan, namun mereka lakukan saat ini,” sergahnya.
Pengasuh Pondok Pesantren Al-Amin, Kota Kediri ini mengemukakan bahwa apa yang dilakukan para tokoh politik tersebut sangat berpotensi memecah belah bangsa. “Karenanya, para kiai ingin agar perhelatan politik tahun depan berjalan aman dan jauh dari perpecahan,” ungkapnya.
Ikhtiar yang dilakukan para santri adalah di antaranya dengan mendoakan negeri ini. “Istighotsah kubro ini adalah cara kita bertaubatan nasuha sekaligus doa demi terjaganya keutuhan bangsa serta kian kuatnya Islam moderat Ahlussunnah wal Jamaah,” jelasnya.
Kiai Anwar Iskandar berharap para utusan dari PCNU se-Jatim untuk mengajak para santri dan jamaah di mushalla serta masjid untuk turut hadir mendoakan negeri ini. “Ayo ajak seluruh warga untuk mendoakan negeri ini agar terhindar dari bencana dan ancaman perpecahan,” tandasnya.
Rapat koordinasi dihadiri KH Abdul Salam Sochib selaku organizing committee, KH Reza Ahmad Zahid sebagai ketua pantia istighotsah kubro, serta Kombespol Himawan Bayuaji yang juga Kapolresta Sidoarjo. (Ibnu Nawawi)