Nasional MENYAMBUT HARI GURU NASIONAL 2018

Nurul Hamamah, Ciptakan Manajemen Berkualitas di Madrasah

Sab, 24 November 2018 | 00:00 WIB

Nurul Hamamah, Ciptakan Manajemen Berkualitas di Madrasah

Nurul Hamamah (Foto: istimewa)

Ketika ditunjuk oleh pengurus untuk menjadi kepala madrasah, Nurul Hamamah sempat menolak dan tidak mau. Karena ia mangku selama tujuh tahun mengajar mulai tahun 2001-2008 belum mengetahui manajemen sekolah. Bahkan ia sempat menawar kalau untuk dijadikan wakil kepala (Waka) terlebih dahulu sebelum menjabat sebagai kepala madrasah. Namun apalah daya, tawaran dan penolakan itu ditepis oleh pengurus dan pada akhirnya ia harus menerima amanah untuk menjadi kepala madrasah.

“Saya sempat nego sama pengurus untuk jadi Waka saja, namun entah apa yang menjadi pertimbangan pengurus dan melihat potensi saya dari mana. Dan pengurus bilang, pengalaman itu tidak akan bisa didapat kalau tidak dilaksanakan dulu, akhirnya saya mau menerima keputusan tersebut,” kata Nurul Hamamah, Jumat (23/11).

Nurul Hamamah menjelaskan, sejak tahun 2008 dan ditetapkannya menjadi kepala madrasah di Madrasah Ibtidaiyah Nahdlatul Ulama (MINU) KH Mukmin Sidoarjo, ia akhirnya berusaha sekuat tenaga untuk menata dan memperbaiki manajemen sekolah. Meski awalnya ia melihat beban berat yang dijalani untuk menjalankan amanah menjadi kepala madrasah, namun wanita cantik yang memiliki hobi menyanyi ini terbilang beruntung. Karena tugas itu ia jalankan dengan sungguh-sungguh dan mengalir begitu saja.

“Awalnya saya tidak mempunyai besik untuk memahami manajemen madrasah dan kepemimpinan itu, karena waktu kuliah S1 saya mengambil jurusan Adab dan bukan lulusan dari pendidikan, tapi itu mengalir saja dan pada tahun 2009 saya sangat beruntung karena ada kerjasama dengan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Surabaya. Saat itu ada mahasiswa PPL di MINU KH Mukmin dan sekolah diajak menjadi sekolah mitra. Akhirnya saya salah satu kepala sekolah yang di ToT kan, disitu saya mulai bnayak mengetahui manajemen berbasis madrasah dan mengetahui cara mengelolah pembelajaran dan sebagianya,” jelasnya.



Dari situlah, akhirnya wanita yang akrab disapa Bu Mamah mulai memilah dan memilih (metani) satu persatu, apa yang menjadi kekurangan sekolah untuk dibenahi dibandingkan sekolah lain. Sehingga banyak sekali yang harus diperbarui baik secara administrasi, manajerial, memperkuat kepemimpinannya dan melakukan evaluasi terus menerus.

Pada akhirnya, masyarakat Sidoarjo dan sekitarnya melihat perkembangan MINU KH Mukmin begitu pesat dengan gaya dan cara kepemimpinannya. Sehingga banyak orang tua mendaftarkan anaknya untuk menempuh pendidikan di madrasah tersebut. Bahkan, respon guru dan wali siswa ketika ia diangkat menjadi kepala madrasah, mendapatkan respon yang sangat baik hingga sekarang.

Tidak sampai disitu saja, terkadang pihak sekolah harus menolak siswa yang mendaftar. Bukan bermaksud apa-apa, namun karena keterbatasan lahan yang dimilki oleh MINU KH Mukmin, sehingga setiap tahunnya sekolah hanya membatasi tiga kelas bagi siswa baru.

“Ada keinginan untuk menambah ruang kelas. Dan tahun lalu sudah menambah dua lantai. Alhamdulillah sudah membeli lahan. Diharapkan bisa mengembangkan kesana, karena lokasinya saat ini masih belum memungkinkan. Awal saya menjadi kepala, jumlah siswa sekitar 250 mulai kelas I-VI. Alhamdulillah saat ini bertambah menjadi 650 siswa. Perubahan itu secara kuantitas dan setiap tahunnya sangat meningkat. Hal ini lantaran kepercayaan masyarakat. Tentu dengan dipercaya masyarakat, semakin besar pula beban untuk meningkatkan pelayanan,” terangnya.

Pihaknya terus melakukan perbaikan dan upgrading tentang pengetahuan pendidikan, baik dari manajemen dan pembelajaran. "Saya berharap, MINU KH Mukmin bisa menerima siswa lebih banyak lagi. Supaya tidak mengecewakan wali siswa," harapnya.

Saat ini, MINU KH Mukmin menjadi salah satu madrasah pioner yang bisa ditiruh oleh madrasah lainnya baik yang ada di Sidoarjo maupun di Jawa Timur.

"Visi kami adalah mewujudkan generasi Islam yang berilmu, beriman berdasarkan Ahlusunnah wal Jama’ah dan berakhlaqul karimah serta berjiwa kebangsaan. Sedangkan misinya yaitu meluluskan siswa, menguasai ilmu-ilmu dasar sebagai bekal untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi, senantiasa berpegang teguh pada ajaran Islam secara kaffah atau sempurna, mengamalkan ajaran Ahlussunnah wal Jama’ah, berakhlak karimah sebagai dasar berperan di tengah masyarakat," pungkasnya. (Moh Kholidun/Fathoni)