Orientasi Pengelolaan Sampah Masih Pembuangan, Bukan Pemanfaatan
Jum, 22 Mei 2015 | 08:01 WIB
Bogor, NU Online
Menumpuknya sampah-sampah di perkotaan sangat erat kaitannya dengan pola pengelolaan sampah yang selama ini diterapkan, yaitu yang berorientasi kepada āpembuanganā bukan āpemanfaatanā sampah. Bentuk peran aktif dalam pengelolaan sampah masih sangat kurang.<>
Demikian disampaikan oleh M Sofwan Lutfie, SE dalam kegiatan Rakornas LPBINU di Hotel Parama Bogor Jawa Barat, Jumāat (22/5).
Aktivis di Sahabat Santri Siaga Bencana (SSB) Jakarta Barat ini mengatakan, untuk mewujudkan daerah yang bersih dan bebas sampah, perlu perubahan pola pikir terhadap sampah.Ā
āSelama ini sampah dianggap sisa buangan yang tidak mempunyai nilai dan harus disingkirkan, anggapan yang selalu melekat pada setiap orang bahwa sampah selalu sebagai sumber pencemaran. Padahal sampah dapat dikelola dengan baik dan benar, sampah bisa Ā menjadi sumber daya yang bernilai ekonomi,ā ujarnya di tengah-tengah peserta Rakornas.
Sedangkan Eko Herry Waluyo dari Forum Masyarakat Peduli Lingkungan menjelaskan dan memperagakan cara membuat biogas dan kompos. Sebagian peserta rakornas LPBINU ikut langsung praktik membuat kompos sebagai bekal mereka setelah pulang nanti.Ā
Dalam kondisi negara yang secara ekonomi masih belum stabil ini, tambahnya, pola pikir untuk memandang sampah perlu dikembangkan lebih luas lagi untuk dapat memberikan manfaat yang lebih besar.Ā
āSehingga paradigma yang harus dikembangkan adalah bahwa sampah bukan lagi merupakan sumber masalah akan tetapi sebagai sumber daya yang memiliki nilai ekonomis baik dalam konteks pemanfaatan sampah ataupun pengelolaan sampah,ā tuturnya. (Red: Fathoni)
Terpopuler
1
PBNU Kembali Buka Beasiswa ke Maroko, Ini Ketentuan dan Cara Daftarnya
2
Sempat Alami Gangguan Jiwa karena Kecanduan Game, Pemuda KediriĀ Ini Hafal Al-Qur'an 30 Juz
3
Baca Doa Ini saat Lepas Keberangkatan Jamaah HajiĀ
4
NU Care-LAZISNU Purbalingga Berdayakan Ekonomi Seorang Guru Ngaji Penjual Dawet Ayu
5
Ketua LBM PBNU: Praktik Haji Ilegal Bertentangan dengan Susbtansi Syariat
6
KH Ali Mustafa Yaqub Tak Minder Jumlah Santri, Tapi Lebih Penting Kualitasnya
Terkini
Lihat Semua