Panduan Lengkap Shalat Qashar saat Perjalanan Jauh
NU Online · Selasa, 19 April 2022 | 15:15 WIB
Muhamad Abror
Kontributor
Jakarta, NU Online
Melakukan perjalanan jauh tentu cukup melelahkan, apalagi saat mudik di akhir bulan Ramadhan, sudah jauh, kondisi sedang berpuasa pula. Islam sebagai agama kasih sayang memberikan keringanan (rukhshsah) bagi orang yang melakukan perjalanan jauh, salah satunya adalah mengqashar (meringkas) shalat. Dasar shalat qashar adalah firman Allah swt berikut,
وَإِذَا ضَرَبۡتُمۡ فِي ٱلۡأَرۡضِ فَلَيۡسَ عَلَيۡكُمۡ جُنَاحٌ أَن تَقۡصُرُواْ مِنَ ٱلصَّلَوٰةِ
Artinya, “Dan apabila kamu bepergian di muka bumi, maka tidaklah mengapa kamu mengqashar sembahyang(mu).” (QS. An-Nisa [4]: 101)
Mengqashar shalat adalah meringkas shalat fardhu yang tadinya empat rakaat menjadi dua rakaat. Berikut adalah panduan lengkap shalat qashar bagi orang yang sedang melakukan perjalanan jauh sebagaimana pernah dipublikasikan NU Online dalam tulisan berjudul Tuntunan Mengqashar Shalat.
Baca Juga
Hukum Menjamak Shalat karena Macet
Syarat shalat qashar
1. Perjalanan bukan utuk melakukan maksiat, artinya harus perjalanan yang diperbolehkan seperti untuk bersilaturahim, berekreasi, kunjungan kerja, dan sebagainya.
Baca Juga
Hukum Jamak Shalat Karena Kesibukan
2. Minimal jarak tempuh perjalanan 82 km (dalam istilah fiqih setara dengan 16 farsakh atau 2 marhalah)
3. Shalat yang terdiri dari empat rakaat (Dzuhur, Ashar dan Isya)
4. Perjalanan masih berlangsung sampai terlaksananya shalat
5. Niat qashar saat takbiratul ihram
6. Tidak bermakmum pada orang (imam) yang tidak sedang melakukan perjalanan (musafir)
Niat shalat qashar
Berikut adalah lafal niat shalat qashar:
Shalat Dzuhur
أُصَلِّيْ فَرْضَ الظُّهْرِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ قَصْرًا للهِ تَعَالَى
Ushallî fardhaz dzuhri rak’ataini mustaqibilal qiblati qashran lillâhi ta’âlâ
Artinya, “Saya shalat fardhu Dzuhur dua rakaat dengan menghadap kiblat, fardhu, qashar, karena Allah ta’ala.”
Shalat Ashar
أُصَلِّيْ فَرْضَ العَصْرِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ قَصْرًا للهِ تَعَالَى
Ushallî fardhal ‘ashri rak’ataini mustaqibilal qiblati qashran lillâhi ta’âlâ
Artinya, “Saya shalat fardhu Ashar dua rakaat dengan menghadap kiblat, fardhu, qashar, karena Allah ta’ala.”
Shalat Isya
أُصَلِّيْ فَرْضَ العِشَاءِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ قَصْرًا للهِ تَعَالَى
Ushallî fardhal ‘isya’i rak’ataini mustaqibilal qiblati qashran lillâhi ta’âlâ
Artinya, “Saya shalat fardhu Isya dua rakaat dengan menghadap kiblat, fardhu, qashar, karena Allah ta’ala.”
Kontributor: Muhamad Abror
Editor: Aiz Luthfi
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Mempertahankan Spirit Kurban dan Haji Pasca-Idul Adha
2
Ketum PBNU Buka Suara soal Polemik Tambang di Raja Ampat, Singgung Keterlibatan Gus Fahrur
3
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
4
Rais 'Aam dan Ketua Umum PBNU Akan Lantik JATMAN masa khidmah 2025-2030
5
Khutbah Jumat: Meningkatkan Kualitas Ibadah Harian di Tengah Kesibukan
6
Khutbah Jumat: Menyatukan Hati, Membangun Kerukunan Keluarga Menuju Hidup Bahagia
Terkini
Lihat Semua