PBNU Imbau Fatayat Tak Lahirkan Keturunan Lemah
NU Online · Jumat, 24 April 2015 | 12:01 WIB
Jakarta, NU Online
Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj mengimbau Fatayat Nahdlatul Ulama agar tidak melahirkan keturunan, baik biologis maupun organisasi, yang lemah. Lemah dalam penguasaan ilmu pengetahuan umum dan agama, lemah ekonomi dan kebudayaan.
Kiai yang akrab disapa Kang Said tersebut menyampaikan imbauan itu pada peringatan Hari Lahir ke-65 Fatayat NU di gedung PBNU, Jakarta, Jumat (24/4).
Karena, kata Kang Said, tantangan anak-anak yang dilahirkan Fatayat sekarang berbeda dengan tatatangan anak-anak yang dilahirkan 65 tahun lalu.
Di antara tantangan saat ini, lanjut dia, adalah liberalisasi informasi, ideologi, dan ekonomi. “Bagaimana kita menghadapi tantangan itu dengan percaya diri dan mampu menghadapinya,” katanya di hadapan sekitar 300 anggota dan pengurus Fatayat NU.
Generasi yang lemah secara pendidikan, Kang Said teringat waktu KH Abdurrahman Wahid menjadi presiden. Pada waktu itu, ia dan almarhum Rozy Munir hampir dua tiga minggu mencari orang NU yang layak menduduki jabatan BUMN, “Tidak ada. Ya sudah yang keluarga NU, tidak ada. Yang ada, cuma yang kenal simbol NU,” ungkapanya.
Tapi ia bersyukur, sekarang NU sudah belajar dari pengalaman itu. Dalam data Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU), tercatat NU memiliki 574 doktor, 3000-an magister, dan sarjana yang dalam bahasa kang Said, satu kontainer.
Ia memperkuat pernyataan supaya tak melahirkan keturunan lemah dengan mengutip ayat Al-Quran “Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka.”(QS.4:9.
“Supaya jangan ngandelin proposal terus,” katanya disambut tepuk tangan ibu-ibu muda NU tersebut.
Supaya tidak melahirkan keuturnan yang lemah, Kang Said mengajak Fatayat NU untuk berpikir dan merencanakan keturunan yang akan datang. (Abdullah Alawi)
Terpopuler
1
Innalillahi, Nyai Nafisah Ali Maksum, Pengasuh Pesantren Krapyak Meninggal Dunia
2
Keutamaan Bulan Muharram dan Amalan Paling Utama di Dalamnya
3
Innalillahi, Buya Bagindo Leter Ulama NU Minang Meninggal Dunia dalam Usia 91 Tahun
4
Sosok Nabi Daniel, Utusan Allah yang Dimakamkan di Era Umar Bin Khattab
5
Waketum PBNU Jelaskan Keistimewaan Belajar di Pesantren dengan Sanad
6
Khutbah Jumat: Menyadari Hakikat Harta dan Mengelolanya dengan Baik
Terkini
Lihat Semua