Nasional

PBNU Instruksikan Shalat Gahib dan Tahlil untuk Korban Tsunami Selat Sunda

NU Online  ·  Selasa, 25 Desember 2018 | 07:16 WIB

PBNU Instruksikan Shalat Gahib dan Tahlil untuk Korban Tsunami Selat Sunda

Ketum PBNU KH Said Aqil Siroj

Jakarta, NU Online
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) memberikan instruksi kepada seluruh Pengurus NU di semua tingkatan, juga kepada warga NU untuk melakukan shalat ghaib dan tahlil untuk korban tsunami Selat Sunda yang meninggal dunia.

Instruksi tersebut tertuang dalam Surat Keterangan Nomor 3333/C.I.34/12/2018 yang diterbitkan Senin, 24 Desember 2018. Surat tersebut ditandatangani oleh Pj Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar, Katib Aam KH Yahya Cholil Staquf, Ketua Umum KH Said Aqil Siroj, dan Sekjen HA. Helmy Faishal Zaini.

“Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyampaikan duka cita yang mendalam atas adanya musibah Tsunami yang melanda saudara-saudara kita di Banten, Lampung dan sekitarnya. Berkaitan dengan bencana tersebut, PBNU menginstruksikan kepada seluruh Pengurus Wilayah dan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama serta seluruh warga NU se-Indonesia agar menyelenggarakan Shalat Ghaib dan Tahlil ditujukan untuk para korban yang meninggal,” demikian keterangan surat instruksi itu.

Sementara itu, Sekretaris NU Care-LAZISNU Abdurrouf Amin menjelaskan, tiga pos terdiri dari pos lapangan dan pos pelayanan.

Pos pelayanan terletak di Karesidenan Balai Budaya Desa Purwaraja, Kecamatan Menes, Pandeglang dan di Desa Sukamaju, Kecamatan Labuan, Pandeglang.

“Sementara pos layanan berada di Pondok Pesantren MALNU Kompleks Syekh Arsyadz Menes,” ujarnya, Senin (24/12).
Sedangkan pos induk, lanjutnya, ditempatkan di Kantor PCNU Padeglang (Masjid At-Tin) Jalan Raya Labuan, Kampung Maja Tengah, Kelurahan Sukaratu, Kecamatan Maja Sari, Pandeglang, Banten.

Sementara itu, menurut Sekretaris Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBINU) Yayah Ruchyati, relawan NU peduli bencana di Lampung Selatan sudah mendirikan dua pos peduli untuk melayani para korban.

“Dari awal kita langsung koordinasi dengan LPBINU setempat untuk melakukan langkah awal penanganan korban,” jelasnya.

Hingga hari ini, Senin (24/12/2018), pukul 17.00 WIB, tercatat tercatat 373 orang meninggal dunia, 1.459 orang luka-luka, 128 orang hilang, dan 5.665 orang mengungsi. Diperkirakan korban masih bertambah.

Korban dan kerusakan ini terdapat di lima kabupaten terdampak yang terletak Provinsi Banten dan Lampung yang berdekatan dengan pesisir Selat Sunda, yaitu Pandeglang, Serang, Lampung Selatan, Tanggamus, dan Pesawaran.

Saat ini, Tim NU Peduli bencana dan relawan yang terdiri dari Anggota Banser Tanggap Bencana dan Pagar Nusa terus bekerja sama dengan pemerintah dalam hal ini BNPB dan BPBD serta pihak-pihak lain untuk melakukan penyisiran dan evakuasi korban. (Fathoni)