Jakarta, NU Online
Lomba Pidato tingkat Sekolah Menengah Atas sederajat yang diselenggarakan Lembaga Dakwah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LD PBNU) dibuka oleh Ketua PBNU KH Abdul Manan Ghoni. Lomba ini diadakan dalam rangka memperingati hari santri 2018.
“Mari kita buka lomba pidato SMA sederajat dalam rangka hari santri nasional dengan membaca ‘Bismillahirrahmanirrahim,’” kata Kiai Manan di Masjid An-Nahdlah Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Rabu (17/10) pagi.
Kiai Manan menekankan kepada para peserta tentang pentingnya mewarnai dakwah NU di media sosial dan televisi, seperti yang dilakukan oleh Ketua LD PBNU KH Maman Imanul Haq.
“Semoga (para peserta) ini menjadi maman-maman baru,” katanya.
Namun demikian, lanjutnya, para peserta jangan sampai meninggalkan rasa hormat kepada para kiai NU, khususnya para guru yang pernah mengajarinya. Sebab, semua orang yang bisa mengaji tidak lepas dari peran guru, baik guru di mushalla atau di madrasah.
“Jangan sampai pupus dari barokah guru. Hormati kiai-kiai yang dulu mengajari kita,” katanya.
Menurut Kiai Manan, keberadaan penduduk Indonesia yang mayoritas beragama Islam tidak lepas dari peran dakwah kiai-kiai NU yang melanjutkan perjuangan rasulullah sebagaimana hadits Nabi yang berbunyi “al-ulama waratsatul anbiya.”
“Ulama-ulama NU itu silsilahnya nyambung sampai kepada Rasulullah SAW. Jadi punya sanad yang jelas. Kitabnya jelas,” katanya. (Husni Sahal/Alhafiz K)