Nasional HARI SANTRI 2019

PBNU Minta Santri Milenial Bijak Bermedsos

Kam, 17 Oktober 2019 | 20:00 WIB

PBNU Minta Santri Milenial Bijak Bermedsos

Ketua PBNU KH Robikin Emhas

Jakarta, NU Online
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) bidang Hukum, HAM, dan Perundang-undangan, KH Robikin Emhas, meminta agar generasi milenial, terutama para santri bersikap bijak dan santun dalam bermedia sosial. Pasalnya, media sosial menjadi instrumen yang dapat digunakan untuk tujuan kebaikan, berbagi informasi, membangun silaturahmi, berbagi ilmu pengetahuan dan hal-hal positif lainnya.
 
"Mereka yang beragama Islam, berakhlak mulia, dan taat pada kiai. Itulah santri. Di era milenial, kemuliaan akhlak dan ketaatan santri pada kiai bisa di track rekam jejaknya melalui sosial media. Jadi screaning pertama santri, dia harus berakhlakul medsosiyah," kata Kiai Robikin kepada NU Online di Jakarta, Jumat (18/10).
 
Kiai Robikin juga tidak menampik adanya pengguna yang menjadikan medsos sebagai sarana untuk mengunggah ujaran kebencian, menghina dan menista orang lain, termasuk menyebarkan berita bohong (hoaks).
 
Menurut alumnus Pondok Pesantren Miftahul Huda (PPMH) Malang ini, Islam menekankan pentingnya menjaga lisan. Selain itu, melalui lisan karakter baik dan tidaknya kepribadian seseorang bisa terungkap.
 
"Ingat, jarimu adalah karaktermu. Statusmu adalah harimaumu," katanya.
 
Lebih lanjut, Kiai Robikin juga menyeru kepada santri milenial menjadikan media sosial sebagai sarana dakwah dalam menyebarkan ajaran Islam ahlussunnah wal jamaah dengan tetap mengedepankan akhlak yang mulia.
 
"Saya menyeru kepada para santri milenial, berakhlaklah yang baik dan bijak dalam menggunakan media sosial. Saya mengamati, interaksi sosial anak-anak milenial cenderung lebih interaktif dan massif di jejaring dunia maya dibandingkan di dunia nyata. Oleh karenanya, dalam diri santri milenial juga melekat tugas yang saya sebut dakwah bil medsos," katanya.
 
Pihaknya juga menekankan pentingnya santri untuk lebih kreatif dalam memanfaatkan perkembangan media digital. Santri juga dituntut untuk menguasai literasi digital karena menjadi kebutuhan yang sangat mendesak di era sekarang ini.
 
Pewarta: Sudarto Murtaufiq