Jakarta, NU Online
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) bidang Hukum, HAM, dan Perundang-undangan, KH Robikin Emhas, meminta agar generasi milenial, terutama para santri bersikap bijak dan santun dalam bermedia sosial. Pasalnya, media sosial menjadi instrumen yang dapat digunakan untuk tujuan kebaikan, berbagi informasi, membangun silaturahmi, berbagi ilmu pengetahuan dan hal-hal positif lainnya.
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) bidang Hukum, HAM, dan Perundang-undangan, KH Robikin Emhas, meminta agar generasi milenial, terutama para santri bersikap bijak dan santun dalam bermedia sosial. Pasalnya, media sosial menjadi instrumen yang dapat digunakan untuk tujuan kebaikan, berbagi informasi, membangun silaturahmi, berbagi ilmu pengetahuan dan hal-hal positif lainnya.
"Mereka yang beragama Islam, berakhlak mulia, dan taat pada kiai. Itulah santri. Di era milenial, kemuliaan akhlak dan ketaatan santri pada kiai bisa di track rekam jejaknya melalui sosial media. Jadi screaning pertama santri, dia harus berakhlakul medsosiyah," kata Kiai Robikin kepada NU Online di Jakarta, Jumat (18/10).
Kiai Robikin juga tidak menampik adanya pengguna yang menjadikan medsos sebagai sarana untuk mengunggah ujaran kebencian, menghina dan menista orang lain, termasuk menyebarkan berita bohong (hoaks).
Menurut alumnus Pondok Pesantren Miftahul Huda (PPMH) Malang ini, Islam menekankan pentingnya menjaga lisan. Selain itu, melalui lisan karakter baik dan tidaknya kepribadian seseorang bisa terungkap.
"Ingat, jarimu adalah karaktermu. Statusmu adalah harimaumu," katanya.
Lebih lanjut, Kiai Robikin juga menyeru kepada santri milenial menjadikan media sosial sebagai sarana dakwah dalam menyebarkan ajaran Islam ahlussunnah wal jamaah dengan tetap mengedepankan akhlak yang mulia.
"Saya menyeru kepada para santri milenial, berakhlaklah yang baik dan bijak dalam menggunakan media sosial. Saya mengamati, interaksi sosial anak-anak milenial cenderung lebih interaktif dan massif di jejaring dunia maya dibandingkan di dunia nyata. Oleh karenanya, dalam diri santri milenial juga melekat tugas yang saya sebut dakwah bil medsos," katanya.
Pihaknya juga menekankan pentingnya santri untuk lebih kreatif dalam memanfaatkan perkembangan media digital. Santri juga dituntut untuk menguasai literasi digital karena menjadi kebutuhan yang sangat mendesak di era sekarang ini.
Pewarta: Sudarto Murtaufiq
Download segera! NU Online Super App, aplikasi keislaman terlengkap. Aplikasi yang memberikan layanan informasi serta pendukung aktivitas ibadah sehari-hari masyarakat Muslim di Indonesia.
Tags:
Nasional Lainnya
Terpopuler Nasional
-
1
-
2
-
3
-
4
-
5
-
6
-
7
-
8
-
9
Rekomendasi
topik
Opini
-
- Hafis Azhari | Sabtu, 27 Mei 2023
Ketika Timur Semakin Mengenal Barat
-
- Ahmad Munji | Sabtu, 20 Mei 2023
Pilpres Turkiye 2023 dan Investasi Ideologis Erdogan
-
Berita Lainnya
-
Menaker Imbau Masyarakat Lebih Selektif Memilih Informasi Kerja di Luar Negeri
- Ketenagakerjaan | Ahad, 28 Mei 2023
-
Kemnaker Optimis UU PPRT Mampu Tekan Pelanggaran PRT
- Ketenagakerjaan | Sabtu, 27 Mei 2023
-
Menaker Tegaskan Hubungan Industrial Harmonis Tingkatkan Produktivas Kerja
- Ketenagakerjaan | Sabtu, 27 Mei 2023
-
Jakarta Bhayangkara Presisi bersama Pertamina Raih Runner-up di Final AVC Cup 2023
- Nasional | Selasa, 23 Mei 2023
-
Indonesia-Tiongkok Komitmen Perluas Kerja Sama Ketenagakerjaan
- Ketenagakerjaan | Selasa, 23 Mei 2023
-
Gerakkan Hidup Sehat, Fatayat NU Sulsel Bagi-Bagi Sayur ke Masyarakat
- Daerah | Senin, 22 Mei 2023
-
Menaker Ida Dorong Peningkatan Produktivitas Perempuan Melalui Wirausaha
- Ketenagakerjaan | Sabtu, 20 Mei 2023
-
Serap Ratusan Juta Rupiah, Pembangunan Mushala NU Ranting Dlingo Bantul Usai
- Daerah | Kamis, 18 Mei 2023
-
Tingkatkan Kompetensi dan Daya Saing SDM di Daerah, Menaker Apresiasi Hibah Lahan dari Pemda
- Ketenagakerjaan | Rabu, 17 Mei 2023