Jakarta, NU Online
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Bidang Pendidikan H Hanief Saha Ghafur menyebut bahwa kepemimpinan merupakan pendidikan karakter terbaik. Sementara pendidikan karakter kepemimpinan terbaik harus dimulai sejak usia dini.
Demikian disampaikan Hanief saat mengisi diskusi yang bertajuk Wajah Pendidikan Indonesia, Berkarakter Kah? yang diselenggarakan Pimpinan Pusat (PP) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Kamis (2/5).
Hanif beralasan, pendidikan karakter kepemimpinan harus dilakukan sejak dini karena usia anak-anak merupakan masa formatif yang dapat memengaruhi perkembangan anak untuk ke depannya. "Jadi kalau kita didik anak kita (itu) dengan pendidikan karakter kepemimpinan yang kuat pada usia dini," ucapnya.
Sehingga, ia melanjutkan, tempat pendidikan karakter kepemimpinan terbaik harus dilakukan di rumah, dan bukan di sekolah. "Jadi keluarga adalah tumpuan, harapan pendidikan karakter yang terbaik untuk kepemimpinan, latihan kepemimpinan, dan sebagainya," ucapnya.
Ia pun mengingatkan para pelajar yang bergabung dengan IPNU agar mensyukurinya. Musababnya, kepemimpinan bukan pada ranah kognitif, melainkan keharusan memiliki daya dorong yang kuat dan diwujudkan pada aksi.
"Kepemimpinan itu bukan ada di ranah kognitif, karena akan menjadi pengetahuan, tetapi harus memiliki daya dorong, harus memiliki motivasi kuat, bisa dilakukan, bisa menjadi behavior, bisa menjadi action kita, dan untuk menjadi action kita, tentu yang terbaik itu adalah pendidikan kepemimpinan di dalam keluarga," terangnya.
Diskusi yang diselenggarakan dalam rangka memeringati Hari Pendidikan Nasional itu juga dihadiri dua pembicara lain, yakni Ketua Lembaga Pendidikan Ma'arif PBNU dan Pengusaha Muda Witjaksono. (Husni Sahal/Muiz)