Nasional

Pembelajaran Literasi di Madrasah Ma’arif NU Jadi Percontohan

Rab, 20 November 2019 | 03:30 WIB

Pembelajaran Literasi di Madrasah Ma’arif NU Jadi Percontohan

Monitoring di MI Al-Maarif 02 Palang, Pasuruan, Jawa Timur. (Foto: NU Online/Sunan)

Pasuruan, NU Online
Kedutaan Besar Australia di Jakarta, perwakilan dari Pimpinan Pusat (PP) Lembaga Pendidikan (LP) Ma’arif Nahdlatul Ulama serta Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia (Inovasi) melakukan kunjungan ke MI Al-Maarif 02 Palang, Pasuruan, Jawa Timur, Senin (18/11). 
 
Kehadiran tim monitoring ini langsung mengikuti kelas awal literasi untuk mengevaluasi sejauh mana program tersebut dilaksanakan oleh LP Ma’arif NU Kabupaten Pasuruan.
 
Guru kelas 2 MI Al-Ma’arif 02 Palang, Khalifah mengatakan, program ini menghasilkan proses pembelajaran yang interaktif, kemampuan keinginan membaca dan memahami teks memiliki perkembangan yang signifikan.
 
“Perubahan selama 4 bulan ini sangat bermanfaat bagi guru dan anak didik,” katanya.
 
Kepala MI Al-Ma’arif 02 Palang Eko Wihanto menyampaikan, program literasi kelas awal akan dikembangkan menjadi kelas 4, 5 dan 6. 
 
“Maka kebijakan saya sebagai kepala madrasah akan kami beri reward sebagai penghargaan tinggi dan akan memasukkan desain kegiatan literasi ini serta akan siap menjadi rujukan di Kecamatan Palang dan Kabupaten Pasuruan,” jelasnya.
 
Lanjutnya, program ini juga dilakukan dengan melibatkan paguyuban wali murid dengan diajak terlibat pengembangan pembelajaran dan media pembelajaran. 
 
“Wali murid bersama guru juga ikut mendesain kebutuhan media literasi siswa. Sehingga ke depan paguyuban wali murid sangat penting terlibat dalam pengembangan pembelajaran di madrasah,” ungkapnya.
 
Harianto Oghie Sekretaris PP LP Ma’arif NU menyampaikan, keterlibatan kelembagaan berperan dalam pengembangan kualitas pembelajaran. “Sehingga masyarakat semak yakin bahwa pendidikan di NU menjadi harapan,” katanya.
 
Sementara itu Feiny Santoso, Deputi Wakil Direktur Bidang Teknik Inovasi mendukung program ini dan akan mereview serta mendorong LP Ma’arif NU sebagai mitra. Hal tersebut dalam rangka mengembangkan pembelajaran melalui program literasi yang didudukung oleh Pemerintah Australia dan Indonesia.
 
Kepala Dinas Pendidikan Kabid Pergurak Kabupaten Pasuruan, H Moh Yusuf mengatakan, sangat berterima kasih kepada seluruh pihak yang mendampingi program literasi. 
 
“Harapan kami agar pembelajaran di madrasah akan semakin maju dan ada perkembangan yang luar biasa. Jika dulu anak tidak betah di madrasah, saat ini mereka suka belajar. Sungguh luar biasa inisiatif dari LP Ma’arif NU dan pemerintah Australia dalam program ini,” ungkapnya.
 
Sementara itu Kasubdit Kurikulum Kemenag RI Hidayat Nur mengatakan bersyukur sebab dari 28 ribu populasi madrasah dan 95 % adalah berada di bawah LP Ma’arif NU.
 
“Saat ini madrasah di Kecamatan Sukorejo mampu menjadi lembaga yang berkualitas dan mohon kami dapat mendesiminasikan di madrasah lain. Hal ini bertujuan agar kualitas madrasah di Indonesia lewat LP Ma’arif NU menjadi panutan di 28 ribu madrasah lain,” katanya.
 
H Zaenal Arifin Junaedi selaku Ketua PP LP Ma’arif NU menyampaikan sudah menjadi keharusan bagi lembaga yang menangani pendidikan menjalin sinergi dengan pemerintah daerah, pemerintah propinsi bahkan pemerintah pusat. 
 
“Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang membantu demi suksesnya program ini,” katanya.
 
Senada hal tersebut disampaikan Habib KH Muh Salim Al-Jufri selaku Ketua PBNU yang melihat aktivitas mengajar sangat luar biasa dan kagum atas kemampuan pengembangan belajar oleh LP Ma’arif NU. 
 
“Rasa optimis kami bahwa sekolah dan madrasah memiliki perkembagan yang luar biasa di bawah naungan LP Ma’arif NU. Wajah positif pendidikan NU tampak sangat indah dan membawa harapan yang cukup besar akan kemajuan pendidikan kita,” ungkapnya.
 
Dalam kesempatan tersebut, Michelle Low DFAT dari pemerintah Australia mengatakan sangat senang berada di Pasuruan dan bersyukur membangun program literasi.
 
”Kerja sama ini dalam rangka membangun penguatan pembelajaran melalui literasi, upaya yang dilakukan adalah bagaimana madrasah mampu menyelesaikan masalah lokal dengan meningkatkan kemampuan baca anak dan metode mengajar yang baik,” katanya.
 
Program ini berjalan karena sambutan yang luar biasa dari keluarga besar LP Ma’arif NU. “Kegembiraan ini telah mampu mengajak inovasin pembelajaran di kelas awal,” pungkasnya.
 
 
Editor: Ibnu Nawawi