Nasional

Penampilan Debat Perdana Anies, Prabowo, dan Ganjar Menurut Pakar Linguistik

Rab, 13 Desember 2023 | 15:30 WIB

Penampilan Debat Perdana Anies, Prabowo, dan Ganjar Menurut Pakar Linguistik

Suasana debat perdana capres 2024, Selasa (12/12/2023) malam di halaman kantor KPU RI Jakarta. (Foto: rri.co.id)

Jakarta, NU Online

Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo telah menyelesaikan debat capres putaran pertama, Selasa (12/12/2023) malam di halaman kantor KPU RI Jakarta. Dalam debat tersebut, sisi linguistik menjadi fokus dalam mengevaluasi kemampuan berbahasa dan artikulasi para calon presiden.

 

Pakar linguistik Universitas Nahdlatul Ulama (Unusia) Fariz Alnizar menjelaskan bahwa analisis linguistik melibatkan pemahaman struktur kalimat, logika kalimat, hingga bahasa tubuh yang digunakan oleh setiap capres.


"Linguistik tentu analisis kebahasaan ya. Struktur kalimat, kemudian logika-logika kalimat yang digunakan sampai ke bahasa tubuh yang digunakan tampak yang bisa dinilai linguistik secara umum," katanya kepada NU Online, Rabu (13/12/2023).


Fariz mengungkapkan, dari perspektif linguistik, terlihat bahwa masing-masing Capres memiliki gaya artikulasi yang berbeda dalam menyampaikan gagasan. Dirinya menyadari ada Capres yang mampu secara rinci dan runtut mengungkapkan pemikirannya, sementara ada yang terkesan sulit menguasai topik tertentu, misalnya Papua, dengan detail yang memadai.


"Kalau dari sisi linguistik saya lihat kemampuan masing-masing capres tentu mempunyai artikulasi yang berbeda dalam menyampaikan gagasannya. Ada yang betul-betul secara runut memaparkan apa yang ada di dalam benaknya, ada yang mungkin topiknya terlampau luas misal problem HAM Papua, sebagian tidak menguasai secara detail," katanya.


Kemudian, Fariz mengingat kompleksitas posisi sebagai seorang capres, walaupun menghadapi kesulitan besar dalam memberikan jawaban yang terperinci, analisis linguistik memberikan kesempatan untuk menyelami pemikiran seorang pembicara melalui penggunaan bahasa dalam debat.

 

Melihat debat capres, menurutnya analisis linguistik memberikan pemahaman bahwa performa capres dapat mencerminkan apa yang ada di balik kata-katanya. 


Lebih dalam, dia menyatakan analisis ini tidak hanya membantu menilai kemampuan mereka dalam mengungkapkan ide dan pemikiran melalui bahasa, tetapi juga menjadi kunci untuk memahami cara komunikasi setiap Capres.


Oleh karena itu, penting untuk mengakui peran analisis linguistik dalam membantu kita memahami dinamika komunikasi dan ekspresi setiap capres dalam situasi debat yang kritis.


"Analisis linguistik menjadi alat efektif untuk menggali lebih dalam makna yang terkandung dalam setiap pernyataan capres dan menilai kemampuan mereka dalam menyampaikan ide dan pemikiran melalui bahasa. Debat ini menjadi panggung penting untuk memahami bagaimana setiap capres berkomunikasi dan menyampaikan visi mereka kepada publik," tandasnya.